CILEGON, RUBRIKBANTEN – Gerakan Mahasiswa (GEMA) Al Khairiyah menggelar Diskusi Publik bertajuk “Implikasi Investasi di Kota Industri terhadap Pelaku Ekonomi Mahasiswa dan Perguruan Tinggi” di Aula Setda Kota Cilegon, Selasa (8/7/2025). Diskusi ini menjadi panggung kritis bagi mahasiswa dalam membedah tuntas untung-rugi investasi di tengah pesatnya geliat industri Cilegon.
Ketua GEMA Al Khairiyah, Supardi, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih untuk mengkaji secara mendalam dampak investasi—baik asing maupun lokal—yang masuk ke Kota Cilegon, khususnya terhadap mahasiswa dan institusi pendidikan tinggi.
“Kami ingin mengupas, apakah investasi yang masuk ini benar-benar membawa manfaat atau justru menciptakan ketimpangan baru bagi mahasiswa dan kampus? Ini yang perlu dibedah secara objektif,” tegas Supardi.
Ia menyoroti pentingnya kesadaran kolektif mahasiswa sebagai agent of change and control dalam mengawal arus investasi agar tak hanya menguntungkan segelintir pihak. Supardi juga mengingatkan bahwa investasi bukan sekadar masuknya modal, namun memiliki aturan baku yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
“Dalam UU tersebut jelas diatur soal hak, kewajiban, hingga mekanisme perizinan. Mahasiswa harus paham dan ikut mengawasi, agar investasi tidak malah menjadi instrumen penindasan ekonomi terselubung,” ujarnya.
Diskusi ini diharapkan menjadi ruang strategis bagi kalangan akademisi dan pelaku ekonomi muda untuk aktif mengkritisi arah pembangunan ekonomi Cilegon yang semakin padat dengan investasi.
“Jangan sampai kita cuma jadi penonton di tanah sendiri. Mahasiswa dan perguruan tinggi harus berada di garda terdepan dalam memastikan investasi yang hadir bersifat inklusif dan berkelanjutan,” tutup Supardi. (Abdila/RB)















