CILEGON, RUBRIKBANTEN – Musim libur Lebaran yang biasanya menjadi momen panen bagi industri perhotelan, tahun ini justru menghadirkan keprihatinan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten mencatat tingkat hunian (occupancy) hotel selama periode 31 Maret hingga 8 April 2025 hanya mencapai angka akumulatif 44,4%.
Ketua PHRI Banten, GS. Ashok Kumar, mengaku miris dengan kondisi tersebut. Padahal, kepadatan pengunjung di berbagai destinasi wisata tidak mampu mendongkrak tingkat hunian hotel.
“Tingkat hunian grafiknya sudah mulai melambat sejak Februari 2025, sejak diberlakukannya efisiensi pemotongan anggaran pemerintah hingga 50 persen. Padahal segmen government biasanya bisa menyumbang tambahan occupancy 30-40 persen, terutama dari kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),” ujar Ashok, Rabu (9/4/2025).
Jika digabungkan dengan kontribusi segmen government, angka hunian hotel biasanya bisa menyentuh rata-rata 70 persen di seluruh Provinsi Banten. Tahun lalu, wilayah Tangerang Raya bahkan mencatat lonjakan signifikan selama libur Lebaran karena kebiasaan masyarakat yang lebih memilih menginap di hotel saat para asisten rumah tangga mudik.
“Kalau sekarang malah turun. Mungkin karena kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, jadi masyarakat lebih berhemat,” jelasnya.
Ashok menekankan perlunya sinergi lintas sektor melalui kolaborasi unsur Pentahelix — Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media — untuk segera mencari solusi konkret.
“Harapan kami, wakil rakyat di parlemen bisa meyakinkan pemerintah pusat untuk mengevaluasi kembali kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak langsung pada segmen pasar government meeting,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan soal efek domino jika situasi ini terus berlarut tanpa penanganan. “Kalau hotel-hotel tutup, siapa yang akan menyerap tenaga kerja? Kita punya 126 mitra dari tukang daging, petani buah dan sayur, hingga UMKM yang menggantungkan hidupnya pada sektor perhotelan,” tegas Ashok.
Sebagai solusi jangka panjang, Ashok menilai pariwisata Banten harus dikembangkan secara menyeluruh, tidak hanya pada destinasi seperti Anyer dan Cinangka, melainkan juga dengan roadmap yang jelas dan berkelanjutan.
Adapun rincian tingkat hunian hotel selama libur Lebaran di Banten adalah: Kabupaten Serang 80%, Kabupaten Pandeglang 80%, Lebak 40%, Kota Cilegon 35%, dan Tangerang Raya rata-rata di atas 35%. (*)















