CILEGON, RUBRIKBANTEN – Forum Wartawan Kebudayaan (FORWARD) Kota Cilegon menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di Pelabuhan Merak, di mana sejumlah masyarakat yang dikenal sebagai “anak koin” tertangkap petugas dan disebut mendapat perlakuan yang tidak manusiawi.
Dalam pernyataan resminya, FORWARD menilai fenomena “anak koin” bukan sekadar aktivitas liar, melainkan potret nyata dari persoalan sosial yang lebih kompleks—kemiskinan, keterbatasan akses pendidikan, hingga ketimpangan sosial yang masih membelit masyarakat pesisir.
“Mereka tetaplah manusia yang memiliki martabat dan hak yang harus dijaga oleh semua pihak, termasuk aparat dan pengelola pelabuhan,” tegas Ketua Umum FORWARD, Rizal Arif Baihaqi, Selasa (28/10/2025).
FORWARD dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap siapapun dan dalam situasi apapun. Organisasi ini juga menyerukan agar aparat, pengelola pelabuhan, serta pemerintah daerah menanggulangi persoalan tersebut melalui pendekatan kemanusiaan, bukan semata penertiban.
Selain itu, FORWARD mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk menghentikan kebiasaan melempar koin ke laut, karena kebiasaan yang tampak sepele itu justru memicu anak-anak dan warga sekitar mempertaruhkan keselamatan mereka demi beberapa keping uang.
“Pelabuhan bukan hanya gerbang ekonomi, tetapi juga wajah kemanusiaan sebuah kota. Cara kita memperlakukan orang lain adalah cermin dari kedewasaan kebudayaan kita,” tutur Rizal.
FORWARD pun mendorong seluruh pihak untuk berkolaborasi mencari solusi kreatif dan berkelanjutan, seperti pendampingan sosial, pemberian akses pendidikan, dan penyediaan kegiatan alternatif yang lebih aman.
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang kebudayaan dan jurnalisme, FORWARD menegaskan komitmennya untuk terus memantau isu ini dan mengedukasi publik agar memandang fenomena “anak koin” bukan sebagai tontonan, melainkan peringatan keras akan rapuhnya sistem sosial yang perlu segera dibenahi.















