CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) memastikan komitmen penuh untuk tampil total dalam Festival Budaya Kota Tangerang setelah menghadiri Rapat Persiapan yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Tangerang pada Kamis, 20 November 2025.
Kehadiran DKKC disambut hangat dan disebut sebagai sinyal kuat kolaborasi budaya lintas daerah yang semakin solid di Provinsi Banten.
DKKC Siapkan Parade dan Artefak Kebudayaan: Bukan Sekadar Tampil, Tapi Menunjukkan Jati Diri Cilegon
Perwakilan DKKC—Fajar Nugroho (Humas) dan Saiful Iskandar (Kabid Kebendaan)—hadir langsung dalam rapat tersebut. Mereka menegaskan kesiapan Cilegon untuk berperan besar dalam dua segmen utama festival:
Parade Budaya
Pameran Kebendaan
Humas DKKC, Fajar Nugroho, menjelaskan bahwa DKKC akan membawa semangat “Jejeg Ajeg Aja Usreg” yang berarti tegas, konsisten, dan tak mudah goyah. Filosofi ini diusung sebagai identitas budaya Cilegon yang akan ditampilkan secara penuh dalam parade budaya.
Untuk pameran kebendaan, DKKC berkomitmen menghadirkan artefak penting yang merefleksikan sejarah dan nilai budaya masyarakat Cilegon.
Sementara itu, Saiful Iskandar, menegaskan bahwa pameran bukan hanya memajang benda bersejarah, tetapi menyampaikan cerita dan konteks budaya yang melekat.
“Setiap artefak harus dipahami maknanya, bukan sekadar dilihat. Ini momentum untuk menunjukkan kekayaan kebendaan Cilegon secara menyeluruh,” ujar Saiful.
Apresiasi tinggi datang dari Supendi, Kabid Kebudayaan Disparbud Kota Tangerang. Ia menilai partisipasi DKKC membawa energi baru bagi festival.
“Slogan ‘Jejeg Ajeg Aja Usreg’ itu semangat yang kita butuhkan. Kehadiran Cilegon akan memperkaya keragaman budaya dalam festival ini,” jelasnya.
Festival Budaya Kota Tangerang tahun ini disebut akan menjadi etalase besar budaya Banten yang melibatkan berbagai kota dan kabupaten.
Ketua DKKC, Ayatullah Khumaeni, menegaskan bahwa partisipasi Cilegon bukan hanya formalitas, tetapi bentuk nyata komitmen untuk sinergi budaya antar-kota.
“Festival Budaya Tangerang adalah panggung penting. Sinergi seperti ini sangat krusial untuk pelestarian budaya lokal di Banten,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi Cilegon untuk merancang festival budaya besar di masa depan agar Cilegon tak hanya dikenal sebagai “Kota Baja”, tetapi juga sebagai kota dengan kekayaan budaya yang kuat dan berkarakter.
DKKC berharap kolaborasi ini menjadi contoh bagi daerah lain, sekaligus menegaskan bahwa budaya Banten kokoh, bersatu, dan penuh warna.
Kolaborasi lintas kota ini dinilai dapat menciptakan ekosistem budaya yang lebih solid, mempercepat pengembangan aset budaya, dan menggerakkan generasi muda untuk bangga terhadap warisan lokalnya.















