CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Cilegon, Mohatta, angkat bicara soal isu liar yang menyebut adanya praktik transaksional dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di sekolah yang dipimpinnya.
Ia membantah keras tudingan tersebut dan menegaskan bahwa seluruh proses penerimaan siswa baru berjalan normatif sesuai dengan aturan resmi dari pemerintah.
“Posisinya masih simpang siur. Apa yang diberitakan terkait transaksional itu benar-benar tidak ada. Kami pun kaget mendengar isu itu,” ujar Mohatta saat dikonfirmasi melalui sambungan telphon, Senin (30/6/2025).
Ia menambahkan bahwa tidak hanya panitia SPMB yang dibersihkan dari potensi praktik menyimpang, tetapi juga para guru sudah diberikan instruksi tegas.
“Saya sudah perintahkan semua guru agar tidak bermain-main dalam proses ini. Tidak ada yang namanya jual-beli kursi. Semua berjalan transparan dan sesuai regulasi resmi SPMB 2025,” tegasnya.
Dengan pernyataan terbuka ini, Mohatta berharap masyarakat tidak termakan isu hoaks dan bisa ikut mengawasi jalannya proses penerimaan agar berjalan adil dan bersih.
“Kalau memang ada temuan, silakan laporkan dengan bukti. Tapi kami pastikan SMPN 11 Cilegon menjunjung tinggi integritas,” pungkasnya.















