CILEGON, RUBRIKBANTEN — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Cilegon resmi menetapkan Wawan Kurniadi dari Media Bantensia sebagai Ketua SMSI Kota Cilegon Periode 2025–2028 dalam Musyawarah Kota (Muskot) SMSI yang digelar di Aula DPRD Kota Cilegon, Senin (3/11/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan demokratis, dihadiri oleh Ketua SMSI Provinsi Banten, Lesman Bangun, jajaran pengurus provinsi, Kepala Dinas Kominfo Kota Cilegon, Ketua Demisioner Hasidi, serta puluhan peserta dan peninjau dari berbagai media siber di Cilegon.
Sidang Muskot yang dipandu langsung oleh pengurus SMSI sesuai tata tertib, mengawali proses pemilihan pimpinan sidang dan dilakukan secara voting terbuka. Hasilnya, tiga presidium terpilih yakni Amirudin (Media Banten Top), Ronal Siagian (Media Selat Sunda), dan Wawan Kurniadi (Media Bantensia). Setelah dilakukan musyawarah, ketiganya sepakat menetapkan Wawan Kurniadi sebagai Ketua SMSI Kota Cilegon yang baru.
“Kita hargai keputusan rekan-rekan yang memberikan kepercayaan kepada saya. Amanah ini akan saya jalankan bersama seluruh pengurus untuk memajukan SMSI Cilegon,” ujar Wawan usai ditetapkan sebagai ketua terpilih.
Wawan menegaskan bahwa kepengurusan SMSI Cilegon akan langsung bergerak cepat untuk menyusun program strategis, terutama dalam mendukung Hari Pers Nasional (HPN) 2026, yang akan digelar di Provinsi Banten sebagai tuan rumah.
“Kita siap mengikuti arahan Ketua SMSI Provinsi Banten dan Ketua Umum SMSI Pusat, terutama untuk menyambut HPN 2026 yang menjadi momentum besar bagi kita semua,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua SMSI Provinsi Banten, Lesman Bangun, dalam sambutannya menegaskan bahwa Cilegon memiliki peran historis dan simbolik dalam perjalanan media siber Indonesia. Ia bahkan mengumumkan rencana monumental — pembangunan Monumen Siber Indonesia yang akan diresmikan pada tahun 2026 di Kota Cilegon.
“Cilegon adalah tempat bersejarah bagi SMSI. Di sinilah kami berdiri pada 7 Maret 2017 saat kepemimpinan Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus. Maka pantas jika tonggak peradaban media siber Indonesia dimulai dari kota ini,” tegas Lesman.
Lesman menyebut, Monumen Siber Indonesia bukan sekadar bangunan simbolik, melainkan wujud nyata penghargaan terhadap perjuangan insan pers digital yang terus menjaga arus informasi yang sehat, independen, dan mencerahkan publik.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan Pemerintah Daerah dalam merealisasikan pembangunan monumen tersebut.
“Kami berharap Pemda Cilegon ikut berperan aktif, baik dari sisi dukungan kebijakan maupun pendanaan. Karena ini bukan hanya milik SMSI, tapi milik masyarakat Banten dan Indonesia,” ujarnya.
Lesman menambahkan, dengan berdirinya Monumen Siber Indonesia, Cilegon tidak hanya akan dikenal sebagai Kota Baja, melainkan juga sebagai Kota Siber Indonesia simbol transformasi digital dan kemerdekaan pers di era modern.
“Monumen ini akan menjadi ikon nasional yang menandai peran Banten dalam sejarah media siber Indonesia,” pungkasnya.















