CILEGON, RUBRIKBANTEN – Gelaran CJ SIPEUNG (Siklus Irama) edisi November 2025 kembali meledak dan menjadi magnet keramaian di Alun-Alun Kota Cilegon, Sabtu malam (29/11). Acara komunitas kreatif yang kini menjadi ikon baru ruang publik Cilegon itu berhasil menyatukan lima generasi sekaligus dalam satu panggung: anak-anak, remaja, dewasa muda, orang tua, hingga keluarga.
Dengan konsep inklusif, variatif, dan edukatif, CJ SIPEUNG kembali membuktikan diri sebagai gerakan budaya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkuat identitas lokal dan menciptakan ruang ekspresi yang progresif bagi warga.
ANAK BANTEN CERIA (ABC)
Sesi pembuka penuh tawa bersama Kak Putri Dongeng sukses menciptakan ruang aman dan kreatif untuk anak-anak. Keceriaan mereka menjadi pembuka yang hangat untuk seluruh rangkaian acara.
NGABABAD TANAH BAJA
Diskusi sejarah yang menghadirkan Kang Khalifa Umara (Gen Cilegon) dan KH. Asep, keluarga Pahlawan Ki Wasit, mendadak menjadi sorotan generasi muda. Format literasi yang dibuat ringan dan relevan membuat Gen Z dan Milenial antusias menyimak sejarah perjuangan lokal.
BINTANG CILEGON PERFORMANCE
Panggung regenerasi talenta ini menjadi ruang pembuktian bagi musisi, seniman, hingga performer muda Cilegon. Inilah tempat lahirnya bintang baru—dan malam itu, panggung dipadati talenta muda yang mencuri perhatian.
LIVE MUSIC TEMATIK POP (SIKLUS IRAMA)
Sebagai penutup malam, musisi lokal tampil dengan konsep musik pop tematik yang menghadirkan suasana hangat, intim, dan penuh energi.
CJ SIPEUNG terus menguatkan posisinya sebagai ruang publik lintas generasi. Anak-anak tertawa, remaja memenuhi panggung musik, orang tua menikmati diskusi sejarah, dan keluarga berkumpul dalam suasana akrab.
Salah satu pengunjung menyebut acara ini sebagai “one-stop event untuk keluarga”—hiburan, edukasi, dan ekspresi dalam satu paket lengkap.
Sesi NGABABAD TANAH BAJA mendapat sambutan luar biasa, menunjukkan bahwa masyarakat merindukan cara baru memahami sejarah daerah. CJ SIPEUNG menghadirkan hal itu melalui format yang kreatif, ringan, dan dekat dengan anak muda.
Setelah dua edisi sukses berturut-turut, panitia menegaskan komitmennya menjadikan CJ SIPEUNG sebagai agenda bulanan Kota Cilegon.
“Kami sangat terharu melihat antusiasme masyarakat, mulai dari anak-anak yang tertawa di sesi ABC hingga diskusi santai di NGABABAD TANAH BAJA. Cilegon memang haus wadah ekspresi seperti ini,” ujar Ahmad, koordinator pelaksana.
Ia juga menegaskan bahwa edisi akhir tahun CJ SIPEUNG akan tampil lebih besar, lebih edukatif, dan lebih berwarna.
CJ SIPEUNG kini bukan sekadar acara komunitas melainkan gerakan budaya yang terus menghidupkan ruang publik dan menyatukan warga Cilegon dari generasi ke generasi.















