Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKota CilegonOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Blank Spot di Kota Baja: Warga Pabean Cilegon Terisolasi di Tengah Era Digital

318
×

Blank Spot di Kota Baja: Warga Pabean Cilegon Terisolasi di Tengah Era Digital

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ketika masyarakat Indonesia semakin dimanjakan oleh kemudahan layanan digital, warga Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon justru tertinggal jauh di belakang. Terletak di ujung utara kota industri ini, Pabean hingga kini masih menjadi salah satu “blank spot” yang belum tersentuh jaringan internet memadai.

Hafid, warga setempat, mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi yang telah berlangsung bertahun-tahun tanpa perhatian serius dari pemerintah.

“Hampir semua warga sudah punya ponsel, tapi percuma kalau sinyal sering hilang. Internet sekarang bukan lagi soal gaya hidup, tapi kebutuhan pokok untuk kerja, sekolah, bahkan urusan administrasi,” katanya, Rabu (16/4/2025).

Program internet gratis dari pemerintah yang digadang-gadang sebagai solusi juga dinilai tidak memberi dampak nyata. Hafid menyebut layanan tersebut sering tidak stabil, bahkan tidak bisa diandalkan.

“Katanya ada internet gratis, tapi nyambungnya saja susah. Pemerintah harus transparan soal anggaran. Kalau hasilnya begini, perlu diaudit,” tegasnya.

Minimnya akses digital membuat warga kesulitan dalam berbagai aspek, mulai dari mengakses informasi, menjalani pembelajaran daring, hingga melakukan transaksi perbankan dan administrasi publik.

Baca juga:  Mahasiswa Politeknik Krakatau Serbu DPD RI: Pulang dengan Inspirasi Besar untuk Masa Depan Bangsa

“Sekarang semua serba digital—bayar listrik, kirim lamaran kerja, transfer uang—semua butuh internet. Kalau jaringan mati, hidup jadi terhambat,” keluh Hafid.

Sebagian warga terpaksa memasang layanan internet berbayar dari penyedia swasta, dengan biaya berkisar Rp200 ribu hingga Rp400 ribu per bulan—beban berat bagi keluarga berpenghasilan rendah.

“Harusnya pemerintah hadir. Masak warga kecil harus nombok segitu tiap bulan hanya agar bisa terkoneksi?” ujarnya lagi.

Hafid dan warga lainnya berharap di bawah kepemimpinan Wali Kota Cilegon Robinsar, pembangunan infrastruktur digital dapat menjangkau wilayah-wilayah tertinggal seperti Pabean.

“UUD 1945 menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami juga rakyat, kami juga berhak menikmati layanan dasar seperti internet,” tutupnya.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten