Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKementerianKota CilegonKota SerangKota TangerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Aptrindo Banten Ancam Stop Operasi, Protes Larangan Truk 16 Hari Saat Mudik Lebaran 2025

516
×

Aptrindo Banten Ancam Stop Operasi, Protes Larangan Truk 16 Hari Saat Mudik Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten secara tegas menolak Surat Keputusan Bersama (SKB) yang membatasi operasional truk selama 16 hari pada arus mudik dan balik Lebaran 2025. Sebagai bentuk protes, Aptrindo akan menggelar aksi stop operasi mulai Rabu, 20 Maret 2025 pukul 09.30 WIB.

Aksi ini akan dilangsungkan di tiga titik utama, yakni Cilegon Barat (Kawasan Industri Krakatau), depan Pelindo, dan Krakatau Bandar Samudra (KBS), dengan melibatkan lebih dari 200 unit truk.

Ketua DPD Aptrindo Banten, H. Syaiful Bahri, SH, menyatakan aksi ini merupakan hasil keputusan Rapat Pleno DPP Aptrindo yang diperluas dengan melibatkan seluruh DPD dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Kami akan melakukan stop operasi mulai besok, tanggal 20 Maret 2025 pukul 09.30 WIB, dengan jumlah lebih dari dua ratus truk,” tegas Syaiful Bahri saat ditemui wartawan, Selasa (19/03/2025).

Ia mengungkapkan, kebijakan pembatasan operasional truk yang semakin panjang setiap tahunnya dinilai semakin memberatkan para pengusaha dan pengemudi.
“Kami keberatan karena setiap tahun durasinya bertambah. Ini sangat memberatkan pengusaha truk dan juga para drivernya,” ujarnya.

Baca juga:  3,5 Juta Kendaraan Melintas, Kecelakaan Turun Drastis: ASTRA Tol Tamer Cetak Rekor Positif di Lebaran 2025

Syaiful menambahkan, para sopir truk yang bekerja dengan sistem kemitraan akan terkena dampak langsung secara ekonomi.
“Semakin lama mereka berhenti jalan, semakin lama mereka menganggur di rumah. Sopir-sopir kami sistemnya kemitraan, artinya mereka bergantung pada operasional harian,” paparnya.

Aptrindo berharap pemerintah dapat segera meninjau ulang kebijakan pembatasan tersebut agar sektor logistik tetap bisa bergerak tanpa mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran. (*)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *