Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianOrganisasiPemerintahPendidikanSosialUMKM

APBN Banten Melesat: Pendapatan Naik, Belanja Meningkat, Pajak dan Cukai Tumbuh Positif

215
×

APBN Banten Melesat: Pendapatan Naik, Belanja Meningkat, Pajak dan Cukai Tumbuh Positif

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Banten hingga 30 April 2025 menunjukkan tren positif. Seluruh unsur Kemenkeu Satu Regional Banten mengungkapkan capaian yang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Kanwil DJPb Banten, Suska, menyampaikan bahwa realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah mencapai Rp538,06 miliar atau 40,98% dari target, didorong oleh pendapatan layanan pertanahan, kepelabuhanan, paspor, pendidikan, dan rumah sakit.

Sementara itu, belanja negara di Banten terealisasi sebesar Rp8,25 triliun atau 29,57% dari pagu, dengan kontribusi terbesar dari Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp6,25 triliun (32,65%) dan Belanja K/L sebesar Rp2,00 triliun (22,85%). Penurunan pagu K/L disebabkan tiadanya anggaran pemilu dan kebijakan efisiensi anggaran.

Adapun rincian belanja K/L meliputi Belanja Pegawai (33,94%), Belanja Barang (17,43%), Belanja Modal (2,37%), dan Belanja Bansos (47,72%). Untuk TKD, Dana Desa mencatat realisasi tertinggi (42,72%), sementara DAK Fisik belum terealisasi.

Tercatat pula 25 hibah bernilai Rp47,68 miliar telah diterima satuan kerja vertikal untuk mendukung kesejahteraan guru serta program Polri dan Kejaksaan.

Baca juga:  Peduli Korban Puting Beliung, Bunda TP PKK Banten Tinawati Andra Soni Bangun Kembali Harapan Lewat Bantuan Peralatan Dapur

Pendapatan daerah Banten tercatat 25,01%, dan belanja daerah sebesar 16,71% dari target. TKD yang telah disalurkan mencapai 57,58% dari total pendapatan daerah.

Pajak Tembus Rp21,9 Triliun

Plt. Kepala Kanwil DJP Banten, YFR Hermiyana, melaporkan bahwa penerimaan pajak mencapai Rp21,9 triliun atau 26,9% dari target nasional Rp81,48 triliun. PPh Non-Migas mendominasi (29,94%), diikuti PPN dan PPnBM (23,61%), PBB dan BPHTB (6,97%), serta Pajak Lainnya (165,71%).

Kontribusi utama berasal dari PPN Impor (25,90%), PPN Dalam Negeri (25,80%), dan PPh Badan (15,60%). KPP Pratama Pondok Aren mencatat kinerja terbaik dengan realisasi 31,85%.

Bea Cukai Kuatkan Ekspor-Impor

Plt. Kepala Kanwil DJBC Banten, Nirwala Dwi Heryanto, melaporkan penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar Rp4,36 triliun (30,51% dari target Rp14,3 triliun). Bea Masuk menyumbang Rp3,41 triliun, Cukai Rp900 miliar, dan Bea Keluar Rp45,65 miliar.

Neraca perdagangan Banten pada April 2025 mengalami defisit: ekspor tercatat USD 1,19 miliar, sedangkan impor mencapai USD 3,85 miliar. Penurunan ekspor terjadi pada komoditas alat ukur, perhiasan, dan hasil tangkapan laut.

Baca juga:  Banten Bersih dan Melayani: ASN Didorong Wujudkan Reformasi Birokrasi

Aset Negara Dikelola Efisien

Kepala Kanwil DJKN Banten, Djanurindro Wibowo, menyebutkan PNBP dari pengelolaan aset mencapai Rp31,59 miliar (37,12%), dengan realisasi April sebesar Rp10,92 miliar. Pokok lelang mencapai Rp629,03 miliar, didominasi hak tanggungan dan jaminan fidusia.

Piutang negara berhasil ditekan sebesar Rp2,38 miliar (35,03% dari target), dengan kontribusi terbesar dari KPKNL Serang dan Tangerang I. Hibah BMN senilai Rp106,84 miliar telah disalurkan, antara lain untuk rusun MBR dan infrastruktur jalan.

Program sertifikasi aset negara telah mencapai 119 bidang (36,96%). Dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional juga terealisasi lewat pembiayaan LMAN sebesar Rp99,74 miliar hingga April 2025.

Dengan peningkatan penerimaan, efisiensi belanja, dan pengelolaan aset yang tertata, kinerja APBN di Banten menunjukkan sinyal positif menuju stabilitas fiskal dan pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *