PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN –Gubernur Banten Andra Soni melakukan peninjauan langsung ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Banten dalam membenahi pendidikan vokasi. Kunjungan tersebut bertujuan memantau progres pembangunan dan rehabilitasi 13 ruang kelas sekaligus memastikan penguatan keterkaitan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
Peninjauan ini menegaskan komitmen Pemprov Banten dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, serta memperkuat keselarasan (link and match) antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Dalam kunjungannya, Andra Soni meninjau langsung sejumlah unit praktik pembelajaran berbasis industri atau teaching factory (TeFa) yang dikelola secara mandiri oleh pihak sekolah. Fasilitas tersebut meliputi Business Center, Hotel Besona, Laundry Besona, Bank Mini, hingga Mini ISP yang menjadi wahana praktik nyata bagi siswa.
Gubernur menilai, keberadaan fasilitas praktik yang memadai serta dukungan rehabilitasi ruang belajar menjadi faktor kunci dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif terhadap tuntutan zaman.
“SMK Negeri 1 Pandeglang ini luar biasa. Teaching factory berjalan, kolaborasi dengan dunia usaha dan industri nyata terlihat. Dengan sarana yang memadai, inilah implementasi konkret dari link and match antara pendidikan dan dunia kerja,” ujar Andra Soni.
Ia menegaskan bahwa pembangunan fisik sekolah tidak boleh berhenti pada aspek infrastruktur semata, tetapi harus berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran praktik siswa. Menurutnya, SMK dituntut mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki mental wirausaha dan kompetensi profesional sesuai bidang keahlian.
Andra Soni juga menyambut baik target SMKN 1 Pandeglang untuk bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Status BLUD dinilai strategis untuk memperkuat kemandirian pengelolaan, fleksibilitas manajemen, serta profesionalisme tata kelola sekolah.
“Saya berharap target SMKN 1 Pandeglang menjadi BLUD segera terwujud. Model ini bisa menjadi rujukan bagi SMK lain di Provinsi Banten agar lebih mandiri dan berdaya saing,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Pandeglang, Muhamad Juwayni, mengapresiasi perhatian langsung Gubernur Banten terhadap pengembangan pendidikan vokasi. Ia menyebut rehabilitasi dan pembangunan fasilitas sekolah memberikan dampak signifikan terhadap kenyamanan serta efektivitas proses belajar mengajar.
“Pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas ini sangat menunjang pembelajaran praktik siswa. Dukungan Bapak Gubernur menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mengembangkan SMKN 1 Pandeglang sebagai sekolah vokasi unggulan yang mencetak SDM siap kerja dan siap berwirausaha,” pungkas Juwayni.
