Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKesehatanKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Alarm Waspada Campak Rubela, Fajar Hadi Prabowo: Kita Harus Bergerak Bersama, Jangan Tunggu Parah

82
×

Alarm Waspada Campak Rubela, Fajar Hadi Prabowo: Kita Harus Bergerak Bersama, Jangan Tunggu Parah

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela Tahun 2025. Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi ORI Campak Rubela yang dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama penanggulangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Aula Setda Kota Cilegon, Rabu (29/10/2025).

“Jika sudah ada ORI, artinya daerah itu sedang mengalami outbreak. Maka kita harus bergerak bersama, tidak hanya reaktif tapi juga preventif. Kami juga mengapresiasi kinerja jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan kader Posyandu yang menjadi ujung tombak dalam menjaga kesehatan anak-anak Cilegon,” ujar Fajar.

Ia menegaskan bahwa edukasi publik menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit. “Sering kali yang takut bukan anaknya, tapi orang tuanya. Kurangnya literasi dan pengaruh informasi yang salah membuat imunisasi dianggap menakutkan. Maka pendekatan kita harus lebih aktif dan persuasif,” tegasnya.

Lebih lanjut, Fajar mengajak seluruh unsur pentahelix — mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, kepolisian, hingga masyarakat — untuk saling bersinergi dalam memutus rantai penularan. “Penanganan jangan hanya difokuskan pada wilayah yang sudah berstatus KLB, tetapi juga menjaga daerah lain agar tetap waspada,” tandasnya.

Baca juga:  Gubernur Andra Soni Tegaskan Pendidikan Inklusif: Semua Anak Berhak Bersinar di Banten

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Ratih Purnamasari, melaporkan bahwa sejak September 2025 telah terjadi peningkatan kasus campak di Kota Cilegon.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tercatat 31 kasus campak tersebar di empat kecamatan — Cibeber, Jombang, Citangkil, dan Pulomerak. Sebagian besar kasus terjadi pada anak usia 1 hingga 9 tahun. Kondisi ini menunjukkan masih adanya kesenjangan capaian imunisasi yang perlu segera ditangani bersama,” ungkapnya.

Ratih menjelaskan, sasaran ORI tahun ini mencakup 27.140 anak berusia 1 sampai 9 tahun yang tersebar di delapan kelurahan dari empat kecamatan terdampak. “Kelurahan yang menjadi fokus pelaksanaan ORI di antaranya Cibeber, Kalitimbang, Karang Asem, Panggung Rawi, Warnasari, Lebak Denok, Samangraya, dan Suralaya. Langkah ini menjadi bagian penting untuk memutus rantai penularan dan memperkuat perlindungan anak-anak Cilegon dari penyakit campak dan rubela,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan menyampaikan situasi terkini terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kota Cilegon, memperkuat koordinasi lintas sektor, dan meningkatkan komitmen bersama dalam cakupan imunisasi.

Baca juga:  KRAS Terjerat “Budaya Korupsi”, Akademisi Bongkar Luka Lama dan Peringatkan Bahaya Baru

“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat bersatu dalam satu komitmen, karena pengendalian penyakit ini tidak bisa hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan saja,” tegas Ratih.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten