Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKesehatanKota CilegonKota SerangKota TangerangNasionalPemerintahPendidikanSosial

Serangga di Piring Anak Bangsa: Mimpi MBG yang Berujung Polemik

886
×

Serangga di Piring Anak Bangsa: Mimpi MBG yang Berujung Polemik

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah baru saja memasuki pekan ketiga, namun harapan besar yang dibawa di awal peluncurannya mulai tercoreng. Sejumlah sekolah, termasuk lembaga pendidikan yang dikelola Ocit Abdurrosyid Siddiq, hingga kini belum menerima program tersebut, meskipun janji muluk-muluk telah diembuskan.

“Sudah tiga pekan berjalan, tapi anak-anak di sekolah kami hanya bisa menyaksikan teman-temannya di sekolah lain makan gratis di televisi,” keluh Ocit. Ia menambahkan, ada hampir 1.000 peserta didik di yayasannya yang masih menunggu realisasi program ini. Bahkan, bukan hanya sekolah swasta yang mengalami keterlambatan, sejumlah sekolah negeri di berbagai wilayah juga menghadapi hal serupa.

Di tengah kekecewaan publik atas pelaksanaan MBG, pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan, justru memicu kontroversi. Dalam sebuah forum nasional, ia menyarankan bahwa serangga seperti belalang dan ulat sagu bisa menjadi alternatif sumber protein dalam program ini. “Mungkin saja ada daerah yang suka makan serangga. Bisa jadi itu bagian dari protein,” ucapnya.

Baca juga:  Mudik Gratis Krakatau Posco: Bukti Nyata Kolaborasi Industri dan Pemerintah untuk Rakyat

Pernyataan tersebut langsung menuai reaksi keras. “Anak-anak kami bukan ular, apalagi kodok, yang harus dipaksa makan serangga!” tegas Ocit.

Baginya, gagasan mengganti makanan bergizi dengan serangga tidak hanya merendahkan martabat manusia, tetapi juga menunjukkan lemahnya perencanaan program oleh pemerintah.

Program MBG awalnya disambut antusias, terutama karena memberikan harapan bahwa setiap anak sekolah bisa mendapatkan makanan bergizi secara gratis. Namun, di balik euforia itu, muncul pertanyaan besar: dari mana dana untuk program sebesar ini? Beredar kabar bahwa pada tahap awal, pembiayaan menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto, sebuah langkah yang dianggap tidak profesional dalam mengelola negara.

Keadaan semakin runyam ketika dana APBN disebut belum siap sepenuhnya. Beberapa pihak bahkan mengusulkan kontribusi masyarakat melalui iuran atau penggunaan dana zakat. Langkah ini mengundang kritik tajam dari berbagai kalangan, mengingat program ini merupakan janji politik yang seharusnya dibiayai oleh negara.

Pekan pertama peluncuran MBG diwarnai liputan media tentang kegembiraan siswa yang menikmati makan siang gratis di sekolah. Namun, tak lama kemudian, muncul keluhan tentang kualitas makanan yang jauh dari harapan. Kritik ini sempat ditepis oleh beberapa pihak, termasuk figur publik Deddy Corbuzier, yang mengecam keluhan siswa dengan nada sinis.

Baca juga:  Genjot Lapangan Kerja, Disnaker Cilegon Targetkan 150 Pekerja Terserap dalam 100 Hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Kini, dengan ide memanfaatkan serangga sebagai menu alternatif, program ini semakin kehilangan simpati. Meskipun benar bahwa serangga seperti jangkrik, belalang, atau ulat sagu memiliki kandungan protein yang tinggi, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, memakan serangga bukanlah hal yang lazim. “Gratis dan bergizi, tapi kok gini amat ya?” sindir Ocit.

Program MBG seharusnya menjadi simbol keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak bangsa. Namun, dengan eksekusi yang penuh celah dan gagasan yang dianggap tidak realistis, harapan itu justru berubah menjadi kegelisahan. Publik berharap pemerintah segera memperbaiki pelaksanaan program ini agar benar-benar bermanfaat tanpa merendahkan martabat manusia.

 

“Jika anak-anak kita harus makan serangga demi menyelamatkan program ini, apa sebenarnya yang sedang kita perjuangkan?” tutup Ocit penuh kekecewaan. (Red)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten