CILEGON, RUBRIKBANTEN – Di balik kemegahan Kota Cilegon yang dikenal sebagai kota industri dan terkaya ke-4 di Indonesia berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), masih tersimpan ironi yang menyayat hati. Seorang lansia bernama Ibu Saiyah, usia 90 tahun, warga Lingkungan Martapura RT 02 RW 03, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, terbaring lemah di atas tempat tidur seadanya. Hingga kini, ia belum mendapatkan perhatian dan bantuan memadai dari pemerintah, terutama terkait layanan BPJS Kesehatan.
Kondisi memilukan ini mendapat perhatian serius dari Ketua Umum Cilegon Education Watch (CEW) dan Ketua Umum Barisan Muda Pemerhati Pembangunan (BMPP), H. Deni Juweni. Ia langsung memerintahkan bagian Humas untuk menindaklanjuti laporan dari warga.
“Saya mendapat laporan ada seorang lansia 90 tahun yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah kota, provinsi, maupun pusat. Terutama layanan BPJS kesehatan,” ungkap Deni.
Ia menambahkan, sangat miris melihat kondisi tersebut di tengah status Cilegon sebagai kota industri yang maju.
“Saya membuka layanan pengaduan masyarakat, khusus untuk warga yang benar-benar membutuhkan dan belum tersentuh bantuan pemerintah. Silakan hubungi Humas kami atau datang langsung ke kantor CEW di Perumahan Metro Villa, Gedong Dalem, Jombang,” tegasnya.
Ketua RT 02 Madurip membenarkan adanya warganya yang belum memiliki KTP, sehingga menyulitkan proses pendataan bantuan. Namun pihaknya telah mengupayakan agar salah satu anak Ibu Saiyah bisa menerima bantuan atas nama keluarga.
“Ibu Saiyah memang belum punya KTP, tapi kami sudah ajukan anaknya untuk mendapatkan bantuan. Sudah pernah dapat dua karung beras dari kelurahan,” jelasnya.
Lurah Masigit, Mulyadi, turut menanggapi cepat laporan tersebut dan langsung berkoordinasi dengan RT setempat.
“Sudah kami cek, bantuan memang sudah diterima melalui anaknya. Tapi benar, Ibu Saiyah belum punya KTP. Kami akan bantu proses pembuatannya dengan berkoordinasi dengan Disdukcapil,” ujarnya.
Meski begitu, pihak keluarga berharap agar ada solusi nyata dari pemerintah, terutama dalam hal keikutsertaan Ibu Saiyah dalam program BPJS Kesehatan, mengingat usianya yang lanjut dan kondisinya yang sakit-sakitan.















