SERANG, RUBRIKBANTEN — Dunia pendidikan di Kota Serang diguncang dengan mencuatnya kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan oknum guru di SMAN 4 Kota Serang. Menanggapi derasnya sorotan publik, pihak sekolah akhirnya merilis klarifikasi resmi sebagai hak jawab atas pemberitaan yang telah menyebar luas di media sosial dan portal berita, baik lokal maupun nasional.
Dalam surat resmi bernomor 800.1.11/376/SMAN 4 Kota Serang/2025, pihak sekolah menegaskan telah mengambil langkah tegas terhadap tenaga pendidik yang diduga menjadi pelaku. Oknum tersebut dicopot dari seluruh beban mengajar dan tugas tambahan lainnya (dinojobkan), efektif sejak tahun ajaran 2025–2026.
Tak berhenti di penanganan internal, SMAN 4 juga telah melaporkan kasus ini ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, untuk diproses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum dan sanksi kepegawaian yang berlaku.
Melalui pernyataan tersebut, SMAN 4 Kota Serang menegaskan komitmennya dalam menjaga marwah lembaga pendidikan serta menjamin terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan terbebas dari segala bentuk pelanggaran etika maupun hukum.
“Kami tidak akan mentoleransi segala bentuk kekerasan, termasuk pelecehan. Sekolah adalah tempat aman bagi seluruh peserta didik,” tegas pihak sekolah dalam rilis resminya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa pengawasan dan penegakan disiplin di lingkungan pendidikan mutlak diperkuat, agar ruang belajar tetap menjadi tempat tumbuh kembang anak yang bermartabat.
