SERANG, RUBRIKBANTEN – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Provinsi Banten sepanjang tahun 2024 menunjukkan capaian yang luar biasa. Hingga 31 Desember 2024, pendapatan dan belanja negara mencatatkan pertumbuhan positif secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini disampaikan oleh jajaran Kemenkeu Satu Regional Banten, termasuk Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Suska, Kepala Kanwil DJP Banten Cucu Supriatna, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Banten Agustyan Umardani, dan Kepala Kanwil DJKN Banten Djanurindro Wibowo.
Pendapatan Tumbuh Pesat, PNBP Melebihi Target
Menurut Suska, realisasi pendapatan APBN di Banten mencapai 101,16% dari target, dengan pertumbuhan 12,75% yoy. Penerimaan pajak melampaui target hingga 100,41%, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai 101,48%, sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencetak rekor tertinggi dengan realisasi 145,52% dari target atau sebesar Rp1,80 triliun. Pendapatan ini didukung oleh sektor pelayanan pertanahan, jasa kepelabuhanan, penerbitan paspor, pelayanan pendidikan, dan rumah sakit.
Belanja Negara Terkelola Efisien
Dari sisi belanja, realisasi hingga akhir 2024 mencapai Rp28,17 triliun atau 96,61% dari pagu, tumbuh sebesar 3,68% yoy. Kontribusi terbesar berasal dari belanja transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp17,87 triliun. Namun, belanja modal mengalami kontraksi 37,02% akibat pengurangan pagu di beberapa satuan kerja.
Kinerja Transfer dan Hibah Optimal
Suska juga menyoroti kinerja penyaluran TKD yang mencapai 99,11% dari total alokasi, dengan pertumbuhan positif di hampir semua jenis, kecuali Dana Bagi Hasil yang mengalami revisi pagu di akhir tahun. Sementara itu, hibah sebesar Rp163,98 miliar dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan Pilkada serta program strategis Kementerian ATR/BPN dan Polri.
KUR dan UMi Dorong Ekonomi Mikro
Meskipun penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mengalami kontraksi 6,52%, Kredit Ultra Mikro (UMi) tumbuh positif 3,93%. Kabupaten Tangerang menjadi penyumbang terbesar, dengan realisasi KUR sebesar Rp1,47 triliun dan UMi sebesar Rp138,18 miliar. Sektor perdagangan besar dan eceran mendominasi penyaluran KUR dengan total Rp6,34 triliun.
APBD Banten Ikut Tumbuh Positif
Tak hanya APBN, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banten juga menunjukkan hasil menggembirakan. Pendapatan daerah tumbuh 1,17%, sementara belanja daerah meningkat 1,10%. TKD berkontribusi signifikan, mencakup 47,61% dari total pendapatan daerah.
Dengan kinerja yang impresif ini, Provinsi Banten membuktikan diri sebagai salah satu daerah dengan pengelolaan APBN terbaik di Indonesia, sekaligus memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (Har/RB)















