CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Cilegon terus menunjukkan komitmen mendukung pelaku usaha kecil di kota baja ini. Kepala Dinkop UKM Kota Cilegon, Didin S. Maulana, menargetkan 1.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan mendapatkan bantuan dana pada awal tahun 2025.
“Target kita 1.000 UMKM tahun ini. Dana bersumber dari UPT Dana Bergulir dan BPRS-CM dengan skema subsidi margin yang kami sediakan,” ungkap Didin saat ditemui media, Selasa (21/1/2025)
Didin menjelaskan bahwa pencairan dana bantuan berjalan lancar sejauh ini. Bahkan, Pemkot Cilegon memberikan kemudahan khusus bagi pelaku UMKM yang mengalami kesulitan membayar angsuran. “Kalau ada pelaku UMKM yang tidak bisa bayar karena kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah anak, itu tidak masalah. Mereka cukup melapor ke kami, dan kami siap memberikan relaksasi serta keringanan,” tambahnya.
Yang paling menarik, program ini menawarkan bunga nol persen untuk pinjaman modal usaha.
“Pelaku UMKM tidak dikenakan bunga sama sekali, karena bunganya dibayar oleh Pemkot Cilegon kepada BPRS-CM. Dengan demikian, pelaku UMKM hanya perlu fokus pada pengembangan usaha mereka,” ujar Didin.
Adapun besaran pinjaman yang ditawarkan berkisar antara Rp3 juta untuk dana bergulir dari UPT, hingga Rp10 juta melalui BPRS-CM. Program ini diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha kecil di Kota Cilegon untuk berkembang lebih pesat di tengah persaingan ekonomi.
Dengan langkah ini, Pemkot Cilegon melalui Dinkop UKM membuktikan keseriusannya dalam mendorong kemajuan UMKM, yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. “Alhamdulillah, pencairan UMKM berjalan lancar, dan kami optimis target 1.000 UMKM ini dapat tercapai,” pungkas Didin. (Har/RB)















