Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialTeknologiUMKM

Rinara Batik Cilegon: PLN UID Banten Nyalakan Harapan, Ibu Rumah Tangga hingga Anak Istimewa Jadi Perajin Batik Tangguh

845
×

Rinara Batik Cilegon: PLN UID Banten Nyalakan Harapan, Ibu Rumah Tangga hingga Anak Istimewa Jadi Perajin Batik Tangguh

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Suara canting listrik yang beradu dengan kain, aroma malam batik yang khas, serta goresan motif sarat makna menjadi saksi semangat berkarya di Rinara Batik Cilegon. Di tempat ini, ibu rumah tangga hingga anak-anak berkebutuhan khusus diberdayakan untuk menciptakan Batik khas kebanggaan Kota Cilegon yang penuh identitas dan cerita.

Momentum Hari Pelanggan Nasional 2025 dimaknai PLN UID Banten tidak hanya sebatas pelayanan listrik yang andal, tetapi juga menghadirkan ruang inklusif bagi masyarakat untuk tumbuh. Dalam semangat itu, Senior Manager Perencanaan sekaligus Pembina Srikandi PLN UID Banten, Luky Artanti, mencoba langsung proses membatik bersama komunitas Rinara.

“Membatik bukan hanya keterampilan, tetapi juga sarana melatih kesabaran dan keberanian. Sama halnya dengan kami di PLN, setiap inovasi harus lahir dari semangat melayani pelanggan dan memberi manfaat yang lebih luas,” ungkap Luky.

Melalui pendampingan Program TJSL PLN UID Banten, Luky bersama para ibu rumah tangga dan anak-anak berkebutuhan khusus terus menghidupkan semangat kemandirian. Baginya, membatik bukan sekadar keterampilan, melainkan terapi, wadah ekspresi, sekaligus jalan menuju keberanian.

Baca juga:  Pemprov Banten Wajibkan Salat Dzuhur Berjamaah, Masjid Jadi Pusat Aktivitas Umat

“Membatik itu soal ketelatenan, kesabaran, dan cinta. Saya ingin setiap goresan canting menjadi simbol keberanian dan kebersamaan. Di Rinara Batik, kami ingin membuktikan bahwa siapa pun bisa berkarya, termasuk anak-anak istimewa,” tambahnya penuh semangat.

Kini, berkat dukungan peralatan berbasis electrifying lifestyle dari PLN, proses produksi batik di Rinara semakin efisien. Jika sebelumnya 100 lembar kain batik membutuhkan waktu hingga tiga bulan, kini hanya cukup satu bulan. Inovasi ini bukan hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperluas peluang pasar.

General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menegaskan keberadaan Rinara Batik menjadi bukti nyata listrik tidak hanya menggerakkan mesin, tetapi juga kehidupan.

“Listrik menghidupkan mesin jahit, canting listrik, hingga kompor induksi. Tapi yang lebih penting, listrik menggerakkan semangat. Melalui tangan-tangan terampil para perajin Rinara, energi itu berubah menjadi karya dan harapan,” ujarnya.

Tak sekadar produksi, Rinara Batik juga menjadi ruang pembelajaran. Anak-anak berkebutuhan khusus diajarkan teknik membatik sekaligus nilai kemandirian. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil menorehkan prestasi di ajang lomba membatik tingkat provinsi hingga nasional.

Baca juga:  Pelabuhan Ciwandan Pecah Rekor: 93 Ribu Penumpang dan 70 Ribu Kendaraan  Melintas di ANGLEB 2025

Dengan semangat Hari Pelanggan Nasional, PLN UID Banten menegaskan bahwa pelanggan bukan sekadar penerima layanan, melainkan mitra yang bersama-sama menyalakan harapan, kemandirian, dan masa depan yang lebih cerah.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *