JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Rano Alfath, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap capaian Polri dalam panen raya serentak kuartal II tahun 2025 yang berhasil menghasilkan 2,54 juta ton jagung. Menurutnya, langkah ini menegaskan kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai sosok yang visioner dan memiliki kepekaan strategis terhadap kebutuhan bangsa.
“Kami melihat inisiatif Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam mendukung agenda besar swasembada pangan menunjukkan bahwa Polri tidak hanya adaptif terhadap dinamika zaman, tapi juga memiliki kepekaan strategis terhadap kebutuhan bangsa,” ujar Rano Alfath, Sabtu (7/6/2025).
Ia menilai, langkah Polri ini bukan hanya sekadar di luar tugas konvensional penegakan hukum, tetapi menjadi bentuk nyata dari komitmen institusional terhadap ketahanan nasional. “Pendekatan seperti ini adalah contoh kepemimpinan yang tidak hanya menjawab persoalan hari ini, tapi membangun fondasi masa depan,” tegasnya.
Rano juga menggarisbawahi keberhasilan panen yang mencapai lebih dari 2,5 juta ton jagung, yang menurutnya tidak lepas dari sistem kerja yang solid dan terintegrasi di tubuh Polri. Dari penggunaan bibit unggul, modernisasi pertanian, hingga sistem distribusi dan hilirisasi—semuanya menjadi faktor kunci keberhasilan.
“Ini bukan semata angka, tapi cerminan dari sistem yang bekerja. Ada kejelasan arah, ada strategi. Inilah bukti nyata bahwa institusi penegak hukum pun bisa berkontribusi besar dalam swasembada pangan,” tuturnya.
Dalam konteks tersebut, Rano turut menyinggung pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya swasembada pangan sebagai prioritas nasional. Ia berharap transformasi peran Polri semacam ini terus diperkuat dan mendapat dukungan lintas sektor.
“Transformasi seperti ini penting untuk terus diapresiasi dan diperkuat. Kita butuh pendekatan keamanan yang bukan hanya responsif terhadap gangguan, tapi juga proaktif menciptakan stabilitas jangka panjang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, capaian panen raya kuartal II mencapai 2,54 juta ton jagung dari 218,35 hektare lahan, dengan produktivitas mencapai 9,3 ton per hektare—melonjak dari sebelumnya hanya 2 ton per hektare. Selain itu, Polri dan pemerintah juga melepas ekspor 1.200 ton jagung ke Sarawak, Malaysia, yang secara simbolis dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
