CILEGON, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Andra Soni mencanangkan program sekolah gratis bagi seluruh siswa SMA dan SMK. Program ini disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk oleh Ketua Umum Pengurus Besar Al-Khairiyah, KH Ali Mujahidin. Namun, ia juga mengingatkan agar pelaksanaannya tidak dilakukan secara seragam tanpa mempertimbangkan kondisi di lapangan.
“Tujuan buatnya aturan itu bagus, demi keserasian. Tapi tidak serta merta diberlakukan sama antara sekolah negeri dan swasta,” ujar Ali Mujahidin, yang akrab disapa Mumu.
Menurutnya, sekolah swasta memiliki tantangan yang berbeda. Ia mencontohkan, jika sekolah memiliki murid hanya 10 orang sementara gurunya 15, tentu kebutuhannya tidak bisa disamakan dengan sekolah yang memiliki ribuan siswa.
Ia juga menyebut pentingnya keberpihakan pemerintah dalam membuat kebijakan yang adil. “Keadilan itu bukan berarti harus disamakan. Justru harus bisa dibedakan agar tidak mematikan sekolah swasta,” tegasnya.
Mumu juga menyinggung program makan bergizi gratis (MBG) yang masih dalam proses implementasi. Ia menyatakan dukungannya terhadap program tersebut, tetapi kembali menekankan perlunya pendekatan yang bijak dan kontekstual.
“Program seperti ini harus jadi komoditas produktif di setiap sekolah, tapi mohon dibedakan antara sekolah negeri dan swasta,” tutupnya.















