Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahKabupaten SerangKementerianKesehatanOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Pemkab Serang Targetkan 80% Desa Bebas BAB Sembarangan Demi  Kabupaten Sehat

398
×

Pemkab Serang Targetkan 80% Desa Bebas BAB Sembarangan Demi  Kabupaten Sehat

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang kembali menggeliat! Demi meraih predikat Kabupaten Sehat, Pemkab Serang resmi merevitalisasi Forum Kabupaten Serang Sehat (FKSS), sebagai motor utama untuk mengejar target 80 persen desa bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau dikenal dengan Desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan).

Langkah ini diambil lantaran saat ini baru 178 desa atau 53 persen dari total 326 desa yang sudah terbebas dari praktik BABS.

Sekretaris Bapperida Kabupaten Serang, Freddy Lamhot Sinurat, menuturkan bahwa FKSS sebenarnya telah terbentuk hampir 10 tahun lalu, namun perjalanannya sempat vakum. Kini, forum tersebut dibangkitkan kembali demi mewujudkan mimpi besar: Kabupaten Serang Sehat.

“Walaupun target penilaian bukan satu-satunya alasan, tapi kita ingin benar-benar menyandang predikat kabupaten sehat secara utuh,” tegas Freddy di ruang rapat Bapperida.

Untuk meraih status itu, Kabupaten Serang harus memenuhi sembilan tatanan, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, hingga sektor pasar dan industri. Seluruh indikator harus dipenuhi dan dikawal ketat oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Baca juga:  Masduki: Kader HMI Jangan Anti Politik, Siap Rebut Kursi Wali Kota 2029

Namun, tantangan besar masih menghadang. Menurut Freddy, penilaian dari pemerintah pusat belum dapat diraih karena status Open Defecation Free (ODF) atau bebas BABS masih jauh dari syarat minimal.

“Untuk dapat penilaian, minimal 80 persen desa harus ODF, saat ini baru 54 persen. Itu yang akan kita kejar habis-habisan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Serang, Istianah Hariyanti, menegaskan bahwa Kamis, 17 April 2025 menjadi momen penting dimulainya kembali Forum Kabupaten Serang Sehat.

“Dari sembilan tatanan Kabupaten Sehat, SBS adalah indikator paling berat. Tapi dengan forum ini, kami yakin akselerasinya makin cepat,” ujarnya.

Menurutnya, perbaikan perilaku masyarakat jauh lebih penting daripada hanya membangun infrastruktur jamban. Penggunaan MCK bersama seperti di masjid, rumah tetangga atau saudara juga masuk dalam kategori tidak buang air sembarangan.

“Bukan hanya soal jamban, tapi juga bagaimana perilaku masyarakat bisa berubah menuju hidup sehat,” pungkas Istianah.

Dengan semangat kolaborasi antara OPD dan masyarakat, Pemkab Serang optimistis bisa mempercepat transformasi sanitasi dan meraih gelar Kabupaten Sehat yang didambakan. (*)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten