CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kota Cilegon kembali menjadi pusat perhatian nasional setelah dipercaya menjadi lokasi Seminar Pengembangan Kompetensi Digital Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Komunikasi Digital bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan bergengsi ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Maman Mauludin, di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Rabu (14/11/2025).
Dalam sambutannya, Maman menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah pusat dan UGM yang telah menempatkan Cilegon sebagai salah satu pilot project nasional pengukuran Indeks Kompetensi Digital 2025, bersama Kota Samarinda dan Kabupaten Gunungkidul.
“Kami merasa terhormat menjadi pilot project nasional. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan data penting bagi nasional, tetapi juga sangat berharga bagi pengembangan kompetensi digital ASN di Kota Cilegon,” ujar Maman.
Maman menegaskan bahwa transformasi digital yang sedang dikejar Pemkot Cilegon sepenuhnya sejalan dengan Rencana Strategis Nasional 2025–2029, yang menargetkan 90 persen layanan pemerintah telah terdigitalisasi pada 2029.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Cilegon terus mempercepat upaya digitalisasi, salah satunya melalui platform Cilegon 2.0 yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat (citizen-centric).
“Transformasi digital membutuhkan SDM unggul yang mampu mengintegrasikan proses bisnis dan menyajikan layanan publik berbasis data secara efektif,” tegasnya.
Maman juga menyoroti lima kompetensi digital yang wajib dimiliki ASN saat ini, yaitu:
- Keterampilan & interaksi digital
- Pola pikir digital
- Etika & keamanan digital
- Pengelolaan pelayanan publik digital
- Kepemimpinan digital
Ia berharap seminar ini menjadi momentum untuk mempercepat lahirnya talenta ASN dengan kepemimpinan digital yang kuat.
Widyaiswara Ahli Utama Pusat Pengembangan Aparatur Komunikasi dan Digital, Robinson Hasoloan Sinaga, menyampaikan bahwa pengukuran Indeks Kompetensi Digital ASN merupakan langkah strategis untuk membentuk aparatur yang unggul dan berdaya saing.
“Sebanyak 80 ASN dari berbagai OPD mengikuti pengukuran ini. Kami berterima kasih kepada Pemkot Cilegon yang menjadi pilot project tahun ini,” ungkap Robinson.
Dirinya menjelaskan bahwa indeks kompetensi digital disusun bersama UGM dengan cakupan lima domain utama:
- Literasi digital
- Budaya kerja berbasis data
- Pelayanan publik digital
- Etika dan keamanan digital
- Kepemimpinan digital
Robinson berharap kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi dan pembelajaran bersama agar program penguatan kompetensi digital ASN dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Hari ini kita tidak hanya menguji instrumen, tetapi juga menguji komitmen bersama dalam membangun ASN yang benar-benar cakap digital,” tutupnya.















