CILEGON, RUBRIKBANTEN – Semangat kebudayaan kembali bergema dari panggung kecil para pelajar. Komunitas Teater Padma MTs Al-Khairiyah Karang Tengah sukses menghidupkan denyut seni lokal melalui program spektakuler bertajuk “Lakon Teater Keliling 2025”, sebuah pertunjukan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam sosialisasi dan workshop kebudayaan.
Kegiatan yang digelar dengan penuh semangat ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya lokal sejak dini. Melalui “Lakon Teater Keliling”, para anggota Teater Padma menegaskan bahwa seni teater bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai kearifan lokal.
“Kami ingin anak-anak mengenal dan mencintai budaya serta kearifan lokalnya sendiri. Teater ini bukan sekadar hiburan, tapi juga media pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai budaya,” ujar Ketua Teater Padma, Nabila Azzahra, Senin 3 November 2025.
Tahun ini, program tersebut mengusung tema “Suara Generasi”, yang menggambarkan semangat anak muda dalam memperjuangkan eksistensi budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi. Untuk memastikan semangat budaya tersalurkan merata, pertunjukan akan digelar di empat titik berbeda, mencakup sekolah dan kampung budaya di wilayah Cilegon.
“Pesan kami sederhana, semoga lewat Lakon Teater Keliling ini masyarakat dapat berkolaborasi dengan kami menciptakan kegiatan yang indah, bermakna, dan menyenangkan. Kami ingin anak-anak benar-benar merasakan kebanggaan terhadap budaya mereka sendiri,” tambah Nabila.
Tak hanya menampilkan lakon teater, kegiatan ini juga diramaikan dengan kolaborasi lintas seni — mulai dari musik modern dan band, pencak silat dan debus, hingga tari tradisional, vokal grup, dan pertunjukan ubrug khas Banten.
Menurut Hilal Ramadhan, pelatih Teater Padma, program ini menjadi momentum penting untuk mempertemukan beragam pelaku seni lintas generasi. Meski dihadapkan pada kendala pendanaan, semangat anak-anak dan dukungan masyarakat menjadi energi utama untuk terus melangkah.
“Kami masih kesulitan mencari donatur, tapi semangat teman-teman luar biasa. Dukungan masyarakat membuat kami yakin bahwa budaya tidak boleh padam,” ungkap Hilal.
Sebagai bagian dari persiapan, Teater Padma membentuk tim kepelatihan kreatif yang berfokus mengasah kemampuan anak-anak usia dini agar mampu tampil percaya diri di panggung budaya. Mereka juga menjalin kerja sama dengan komunitas band, perguruan silat, dan kelompok seni lainnya untuk memperkaya konsep pertunjukan.
“Anak-anak sekarang sudah berani berekspresi dan menunjukkan ide kreatifnya. Kami juga terus berkolaborasi dengan banyak pihak agar pertunjukan kami semakin hidup,” jelas Hilal.
Melihat antusiasme yang terus meningkat, Teater Padma berencana memperluas jangkauan kegiatan di tahun-tahun mendatang, termasuk menggandeng Desa Budaya Pabean dan berbagai komunitas seni lain di Cilegon.
“Harapan kami, Teater Padma bisa terus menjadi motor penggerak kebudayaan di Cilegon. Budaya tidak hanya untuk ditonton, tapi untuk dihidupi dan diwariskan,” pungkasnya.
Dengan semangat muda yang membara, “Lakon Teater Keliling 2025” menjadi bukti bahwa di tengah arus industri dan modernisasi, api budaya di Kota Cilegon masih menyala dijaga oleh tangan-tangan kecil yang mencintai tanah kelahirannya.
