SERANG, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah memompa semangat kafilah Provinsi Banten yang akan berlaga dalam Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadis (STQH) Nasional XXVIII 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dimyati optimistis pembinaan yang telah dilakukan akan mengantarkan Banten meraih prestasi terbaik, bahkan menembus peringkat lima besar nasional.
Hal tersebut disampaikan Dimyati saat menutup acara pembinaan kafilah STQH Nasional Provinsi Banten di Hotel Le Semar, Kota Serang, Jumat (19/9/2025). Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Banten Deden Apriandhi Hartawan dan jajaran Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Banten.
“Pembinaan ini dilakukan sebagai persiapan matang untuk menghadapi STQH Nasional di Sulawesi Tenggara. Mudah-mudahan Banten bisa mendapatkan predikat juara. Target kita masuk lima besar, syukur-syukur bisa lebih baik lagi,” tegas Dimyati.
Untuk memacu semangat para peserta, Dimyati bahkan menyiapkan bonus khusus bagi kafilah yang berhasil meraih juara.
“Nanti saya akan bantu, yang juara pertama saya kasih Rp10 juta,” ungkapnya disambut tepuk tangan para kafilah.
Selain itu, Dimyati mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, kedisiplinan, dan semangat latihan. “Tidak ada sukses tanpa latihan dan semangat. Jaga kesehatan, jaga kekuatan, dan terus belajar,” pesannya.
Ia juga meminta LPTQ Banten memastikan seluruh kebutuhan peserta selama pelaksanaan STQH Nasional terpenuhi dengan baik. “Pastikan keadaan tempat tinggal dan semua keperluan kafilah di Kendari benar-benar diperhatikan,” tandasnya.
Ketua Harian LPTQ Provinsi Banten, Prof. Sholeh Hidayat, mengungkapkan pembinaan telah dilakukan secara berjenjang, mulai dari pelatihan virtual hingga pembinaan intensif selama tiga hari.
“Kami berharap kafilah Banten terus berlatih, pantang menyerah, dan percaya diri agar bisa menorehkan prestasi terbaik,” ujarnya.
Sebagai informasi, STQH Nasional XXVIII akan berlangsung pada 9–19 Oktober 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ajang tahunan yang digelar Kementerian Agama ini menjadi sarana peningkatan pemahaman sekaligus pengamalan Al-Qur’an dan Hadis bagi seluruh peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.















