Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaBisnisDaerahEkonomiPemerintahPendidikanPolitikSosialTangerang Selatan

Gubernur Andra Soni: Sekolah Rakyat Banten Jadi Senjata Pamungkas Putus Rantai Kemiskinan

184
×

Gubernur Andra Soni: Sekolah Rakyat Banten Jadi Senjata Pamungkas Putus Rantai Kemiskinan

Sebarkan artikel ini

TANGSEL, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen penuh Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung visi nasional untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan berkualitas. Hal itu ia sampaikan saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangerang Selatan, di Jalan Kencana I No.20, Jelupang, Serpong Utara, Kamis (14/8/2025).

SRMA 33 menjadi salah satu dari hanya dua sekolah rakyat tingkat SMA di Provinsi Banten—selain SRMA 34 di Kabupaten Lebak. Program ini merupakan gagasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan menyediakan pendidikan gratis, berkualitas, dan menyasar anak-anak dari keluarga miskin hingga miskin ekstrem, yang tercatat dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Desil 1 dan 2.

“Sekolah ini hadir sebagai bentuk kepedulian pemerintah, khususnya dari Bapak Prabowo, untuk memberikan kesempatan pendidikan layak bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujar Andra Soni.

Tak hanya gratis biaya pendidikan, siswa SRMA 33 mendapatkan fasilitas luar biasa—mulai dari delapan stel seragam, perlengkapan sekolah, laptop pribadi, hingga tiga kali makan dan dua kali snack setiap hari.

Baca juga:  Monumen Geger Cilegon 1888: Ketika Memori Perjuangan Terancam Jadi Dekorasi Kota

“Orang tua jangan khawatir, semua kebutuhan anak di sekolah ini ditanggung. Tugas kita memberi semangat agar mereka berani bermimpi,” tegasnya.

Andra Soni menekankan bahwa pendidikan adalah kunci utama memutus rantai kemiskinan. Ia mengajak seluruh pihak—pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat—untuk bersama-sama menyukseskan program ini.

“Saya ingin dari sini lahir dokter, guru, perwira, kepala daerah, bahkan gubernur. Semua itu dimulai dari pendidikan,” ujarnya penuh optimisme.

Saat ini, SRMA 33 menampung 150 siswa yang didampingi tenaga pendidik dan pengasuh asrama berdedikasi tinggi.

Harapan besar juga dirasakan Subhan, orang tua salah satu siswa bernama Dewi Asih. Ia mengaku terharu dan bersyukur ketika putrinya diterima di SRMA 33.

“Awalnya saya pikir mustahil anak saya bisa mengejar cita-cita jadi dokter karena keterbatasan biaya. Tapi Allah membuka jalan lewat tim PKH yang menawarkan sekolah ini. Semua fasilitas lengkap, makan terjamin, asrama aman, dan anak-anak dibimbing penuh. Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah,” tuturnya.

Ketua Pokja Kepesertaan Direktorat Jaminan Sosial Kemensos RI, Risna Kusumaningrum, menambahkan bahwa sekolah rakyat tak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membentuk karakter disiplin dan kemandirian.

Baca juga:  Retret Pemimpin di Akmil: Konsolidasi Besar Menuju Banten Maju

“Ada wali asuh dan wali asrama yang mendampingi anak-anak secara penuh,” ujarnya.

Dengan dukungan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, SRMA diharapkan menjadi lumbung lahirnya generasi unggul Banten yang kelak akan memimpin dan membangun negeri.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten