Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Warga Palas Cilegon Gelar Maulid Nabi dengan Dzikir Akbar dan Panjang Maulid yang Spektakuler

173
×

Warga Palas Cilegon Gelar Maulid Nabi dengan Dzikir Akbar dan Panjang Maulid yang Spektakuler

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN — Semarak kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW mewarnai Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi 1447 Hijriyah di Link. Palas RW 01, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Minggu (21/9/2025). Warga setempat bergotong royong menggelar Dzikir Akbar dan menghadirkan Panjang Maulid—tradisi unik yang memadukan seni, budaya, dan religi—sebagai wujud mahabbah kepada Rasulullah.

“Alhamdulillah masyarakat Link. Palas masih terus antusias membuat Panjang Maulid setiap tahunnya untuk memperingati kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW,” ujar Ketua RW 01, Ustadz Saefullah atau yang akrab disapa Ustadz Ujang.

Ia menjelaskan, Maulid Nabi di Palas bukan hanya sekadar seremoni, melainkan ekspresi cinta dan teladan akhlak Nabi Muhammad SAW. Warga dengan sukarela menyumbangkan materi, tenaga, dan waktu untuk menyiapkan Panjang Maulid serta mengikuti dzikir sejak pagi hingga ba’da Dzuhur. Dzikir yang dilantunkan memuji keagungan Allah SWT dan Rasulullah SAW, diambil dari Kitab Barjanzi dan Burdah.

Tradisi ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi, baik antarwarga Palas maupun tamu pedzikir dari berbagai lingkungan, di antaranya Link. Sambirata (Cibeber) dan Link. Kubang Laban (Jombang). “Saling mengundang pedzikir sudah menjadi tradisi turun-temurun di Cilegon dan Serang. Tahun depan gantian Palas yang akan diundang,” terang Ustadz Ujang.

Baca juga:  PW DMI Banten Siap Memakmurkan Masjid dan Gerakkan Donasi untuk Palestina

Keunikan Panjang Maulid terlihat dari kreasi seni miniatur yang menghiasi acara, mulai dari Masjid, Ka’bah, Al-Qur’an, hingga perahu yang dirangkai indah dan penuh makna. Masyarakat juga menyiapkan aneka kuliner khas, seperti bakakak ayam, rabeg, kue gembleng, apem, dan kue tradisional lain yang dibagikan kepada para pedzikir dan kerabat.

“Selepas Dzuhur, panjang dikumpulkan di masjid, lalu setelah dzikir penutup, seluruh kreasi panjang diarak dan dibagikan kepada ratusan pedzikir sebagai puncak acara,” tambahnya.

Warga berharap, tradisi Panjang Maulid ini akan terus lestari sebagai warisan budaya sekaligus pengingat akan akhlakul karimah Nabi Muhammad SAW. Di penghujung bulan maulid, sejumlah lingkungan lain di Kota Cilegon juga tampak menggelar perayaan serupa, menandai betapa kuatnya kecintaan masyarakat kepada Rasulullah.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *