SERANG, RUBRIKBANTEN — Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama keberhasilan Koperasi Merah Putih di Provinsi Banten. Ia menekankan agar pelatihan peningkatan SDM pendamping koperasi tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, melainkan benar-benar melahirkan tenaga pendamping yang profesional, visioner, dan berintegritas.
“Seorang entrepreneur harus punya perencanaan yang jelas, terukur, orientasinya keuntungan, dan administrasi yang baik. Kapital, aset, dan manajemen adalah tiga unsur penting dalam koperasi modern,” ujar Dimyati saat membuka Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM Pendamping Koperasi Desa Merah Putih, di Gedung PKPRI Provinsi Banten, Kota Serang, Senin (3/11/2025).
Pelatihan yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten ini berlangsung selama lima hari, dari 3 hingga 7 November 2025.
Dimyati mencontohkan keberhasilan negara Singapura yang tumbuh pesat karena mampu mengelola aset secara produktif. Ia berharap pendamping Koperasi Merah Putih dapat meneladani hal tersebut dengan menjadi pribadi yang kreatif, solutif, dan tanggap dalam menghadapi masalah di lapangan.
“Pendamping harus memastikan koperasi berjalan likuid, transparan, dan memberi manfaat bagi anggotanya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dimyati mengingatkan agar tidak ada koperasi yang menjadi milik kelompok tertentu atau pribadi. Ia menegaskan, Koperasi Merah Putih adalah milik masyarakat, dan merupakan program strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi desa.
“Jika ada monopoli, laporkan. Program ini dibangun dari bawah agar masyarakat desa memiliki kekuatan ekonomi sendiri,” tegasnya.
Dimyati juga meminta para pendamping untuk aktif menginventarisasi masalah di daerah masing-masing, terutama terkait tata kelola keuangan dan manajemen usaha.
“Pendamping digaji untuk memastikan koperasi sehat, memiliki usaha, dan memberi dampak. Tidak boleh ada gaji tanpa hasil, harus ada output dan outcome,” katanya menekankan.
Sementara itu, Milda Sari, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Literasi dan Penyuluhan pada Kementerian Koperasi dan UKM, mengapresiasi langkah Pemprov Banten dalam menyelenggarakan pelatihan ini.
Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih sebagai program strategis nasional menuju kemandirian ekonomi.
“Pendamping adalah ujung tombak keberhasilan program. Mereka tidak hanya memastikan koperasi berdiri, tetapi juga beroperasi, menghasilkan usaha, dan berkembang menjadi pusat ekonomi desa,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga diperkenalkan dengan aplikasi digital SIMKOPDES (Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa dan Kelurahan), yang menjadi platform resmi pendataan dan tata kelola Koperasi Merah Putih secara modern dan transparan.
Selain itu, peserta mendapatkan materi mengenai Talenta Perkoperasian Indonesia melalui laman talentakoperasi.id, sebagai upaya membangun ekosistem koperasi berbasis digital dan berdaya saing tinggi.















