SERANG, RUBRIKBANTEN – Dalam upaya membangkitkan semangat literasi di pedesaan, sekelompok pemuda di Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) yang terbuka untuk umum. Kegiatan ini rutin digelar setiap Sabtu sore di area Cagar Budaya Bendung Lama Pamarayan.
TBM ini menyediakan beragam koleksi bacaan, mulai dari buku anak-anak, pengetahuan umum, hingga literatur budaya lokal. Seluruh buku diperoleh dari donasi masyarakat dan inisiatif swadaya para relawan.
Sutisna, salah satu penggagas taman baca, mengatakan ide ini muncul dari keprihatinan akan rendahnya minat baca di lingkungan sekitarnya, terutama di kalangan anak-anak.
“Kami melihat minat baca di desa masih rendah. Dengan taman baca ini, kami ingin menciptakan ruang belajar yang menyenangkan dan mudah dijangkau,” ungkap pria yang akrab disapa Ntis, Sabtu (24/5/2025).
Seiring perkembangan TBM, Sutisna menyebutkan bahwa pihaknya berencana menjalin kerja sama dengan beberapa perpustakaan desa terdekat.
“Dalam waktu dekat kami akan menggandeng beberapa perpustakaan desa, supaya koleksi buku anak-anak bisa lebih lengkap,” jelasnya.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, khususnya dari anak-anak yang datang untuk membaca sambil bermain. Para relawan pun aktif memberikan bimbingan belajar dan sesi mendongeng untuk menarik minat mereka.
Dukungan pun datang dari Juru Pelihara Bendung Lama Pamarayan, Jamaludin Ugaeni. Ia mengapresiasi gerakan literasi ini dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain.
“Kami sangat mendukung gerakan ini. Keberadaan TBM sangat penting untuk membangun budaya baca,” tuturnya.
Ke depan, para pemuda Pamarayan berencana mengembangkan kegiatan TBM dengan menghadirkan kelas menulis, pelatihan literasi digital, hingga kolaborasi dengan komunitas literasi lain di wilayah Banten.
“Ini bukan sekadar taman baca, tapi langkah awal membangun generasi desa yang melek literasi,” pungkas Sutisna.















