CILEGON, RUBRIKBANTEN — Direktur Klinik Trio Medik Cilegon, Asep, angkat bicara menanggapi polemik tes narkoba bagi siswa baru SMAN 3 Kota Cilegon yang melibatkan layanan dari kliniknya. Asep menegaskan bahwa kerja sama tersebut murni atas permintaan pihak sekolah, tanpa unsur paksaan maupun monopoli.
“Kami dari pihak klinik hanya melayani permintaan dari sekolah. Tidak ada paksaan, tidak ada monopoli,” tegas Asep saat ditemui di klinik, Senin (14/7/2025).
Menurut Asep, kemungkinan pihak sekolah menunjuk Klinik Trio Medik karena rekam jejak pelayanan yang sudah teruji, termasuk kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta seperti kepolisian serta perusahaan industri di wilayah Cilegon.
“Mungkin sekolah merasa nyaman karena kami sudah berpengalaman menangani tes serupa sebelumnya,” lanjutnya.
Terkait biaya pemeriksaan sebesar Rp125 ribu yang sempat menjadi sorotan, Asep menjelaskan bahwa tarif tersebut justru lebih rendah dari harga standar. Pemeriksaan dilakukan untuk tiga parameter, yang jika dihitung secara umum bisa mencapai Rp180 ribu.
“Kami hanya menarik Rp125 ribu sebagai bentuk keringanan bagi para pelajar. Ini jauh di bawah harga pasar,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan dilakukan selama tiga hari dan melibatkan sekitar 300 siswa, baik yang diperiksa langsung di sekolah maupun yang datang ke klinik.
“Selama tiga hari pekan lalu, sekitar 300 siswa sudah kami layani dengan sebaik mungkin,” pungkas Asep.
Pihak klinik berharap klarifikasi ini dapat mengakhiri kesimpangsiuran informasi dan menegaskan bahwa layanan yang diberikan dilakukan secara profesional dan sesuai permintaan pihak sekolah.















