SERANG, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni tampak kagum saat menyaksikan langsung deretan hasil karya inovatif para santri dalam ajang Assa’adah Innovation Expo 2025 di Pondok Pesantren Modern Assa’adah, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Minggu (9/11/2025).
Dalam kegiatan tersebut, para santri memamerkan beragam karya teknologi seperti Smart Garden, Assa’adah Robot Bicara (ARBI) berbasis kecerdasan buatan (AI), hingga inovasi teknologi modern lainnya.
“Tadi kita melihat sejumlah inovasi para santri, seperti ARBI yaitu robot berbasis AI, smart garden dan inovasi yang lainnya. Luar biasa,” ujar Gubernur Andra Soni usai meninjau pameran.
Kegiatan Assa’adah Innovation Expo 2025 menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri sekaligus memperingati 40 tahun berdirinya Pondok Pesantren Assa’adah. Dalam momen yang sama juga digelar pengukuhan Ikatan Keluarga Ma’had Assa’adah (IKMA) periode 2025–2029 sebagai wadah bagi para alumni.
Gubernur Andra Soni menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas santri yang mampu berinovasi di bidang teknologi, terutama dalam mendukung sektor ketahanan pangan melalui smart garden.
“Ini luar biasa, anak-anak SMA mampu berinovasi terkait ketahanan pangan. Bagaimana lahan pertanian dan penyiraman bisa diatur melalui teknologi, ini bukti santri kita punya daya saing,” ungkapnya.
Andra juga berencana menggulirkan lomba inovasi teknologi bagi pelajar se-Banten untuk mendorong lahirnya generasi kreatif dan adaptif terhadap kemajuan zaman.
“Saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar membuat perlombaan inovasi robotik dan teknologi lainnya. Kita ingin anak-anak Banten berani menunjukkan karyanya,” imbuhnya.
Namun, ia mengingatkan agar perkembangan teknologi harus dibarengi dengan pembentukan akhlak dan karakter yang kuat.
“Belajar teknologi harus beriringan dengan belajar akhlak. Teknologi itu alat bantu, bukan pengendali. Jadi, yang mengendalikan tetap manusia yang berakhlak,” tegasnya.
Selain meninjau pameran, Andra Soni juga berdialog dengan para pimpinan pondok pesantren terkait penguatan program Sekolah Gratis yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Banten.
“Alhamdulillah, banyak masukan dari para kiai untuk memperluas manfaat program sekolah gratis hingga ke pesantren. Ini akan kita kaji agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh anak Banten,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Assa’adah KH Mujiburrahman menyampaikan bahwa derasnya arus teknologi dan informasi harus dihadapi dengan kesiapan moral dan intelektual.
“Pesantren tidak boleh menutup diri terhadap perkembangan zaman, tapi jangan sampai kita dikendalikan oleh teknologi. Santri harus akrab dengan teknologi, namun tetap beradab dan bermoral,” ujarnya.
Ia menegaskan, generasi santri modern harus siap bersaing di era digital tanpa kehilangan nilai-nilai spiritual.
“Santri siap bersaing dalam perkembangan teknologi, tapi tetap mengedepankan moralitas, adab, dan nilai-nilai spiritual,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Andra Soni turut didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Jamaluddin, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Banten Tb Rubal Faisal, dan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Banten M Ali Hanapiah.
Turut hadir sejumlah tokoh pesantren dan pejabat daerah, di antaranya Pimpinan Ponpes La Tansa KH Adrian Mafatihallah Kariem, Pimpinan Ponpes Modern Manahijussadat KH Sulaiman Effendi, KH Nur Soleh, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Eko Susilo, Anggota DPRD Kabupaten Serang Ahmad Muhibbin, dan Anggota DPRD Kota Serang Saipulloh.















