Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialTeknologi

Refleksi Akhir Tahun SMSI: Media Baru Didorong Berbenah, Pers Tak Boleh Kehilangan Etika

139
×

Refleksi Akhir Tahun SMSI: Media Baru Didorong Berbenah, Pers Tak Boleh Kehilangan Etika

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem pers nasional dengan menggelar Dialog Nasional Refleksi Akhir Tahun 2025 bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat”. Kegiatan strategis ini berlangsung di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025).

Dialog nasional tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari regulator, akademisi, praktisi media, pejabat negara, hingga tokoh pers nasional. Hampir seluruh anggota Dewan Pers turut hadir, di antaranya Wakil Ketua Totok Suryanto, Muhammad Jazuli, Rosarita Niken Widiastuti, serta Dahlan Dahi.

Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, dalam sambutannya menekankan bahwa pers tidak hanya dituntut cepat, tetapi juga cerdas dan bertanggung jawab. Menurutnya, kompetisi media harus dijalankan secara sehat, dengan menjadikan informasi sebagai fondasi utama peradaban modern.

“Semua manusia punya waktu yang sama, 24 jam. Yang membedakan adalah kreativitas dan cara merespons keadaan. Dari situlah lahir solusi,” ujar Firdaus.

Baca juga:  Gubernur Andra Soni Pimpin Reforma Agraria Banten, Tanah Terlantar Siap Diubah Jadi Sumber Kesejahteraan Rakyat

Firdaus juga menyoroti tiga kekuatan besar yang saat ini menggerakkan dunia, yakni informasi, uang, dan energi. Ia menegaskan, pers nasional harus mengambil peran strategis dalam mendemokratisasi ilmu pengetahuan melalui penyampaian informasi yang benar, berkualitas, dan beretika.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari Dewan Pembina SMSI Pusat, Mayjen (Purn) Joko Warsito, S.Ip, sebelum memasuki agenda utama dialog nasional.

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Komaruddin Hidayat menegaskan bahwa kemajuan peradaban selalu berangkat dari kekuatan ide dan gagasan yang ditulis serta disebarluaskan secara bertanggung jawab.

“Semua gerakan besar dimulai dari the power of ideas. Ketika ide menjadi informasi, lalu ditulis dan didiskusikan, itulah panduan bagi masyarakat pers yang maju,” tegas Komaruddin.

Ia mengingatkan insan pers agar tidak larut dalam arus persoalan, tetapi mampu mengendalikan dan menyelesaikan masalah dengan metodologi yang tepat, serta tetap berpegang pada nilai-nilai dasar jurnalistik: kebenaran, kebaikan, keindahan, kedamaian, dan kemerdekaan.

Dialog nasional kemudian dilanjutkan dengan diskusi bertema “Media Baru Menuju Pers Sehat” yang dipandu Prof. Dr. Taufiqurachman, A.Ks., Sos., M.Si. Sejumlah narasumber hadir memberikan pandangan, di antaranya Prof. Dr. H. Yuddy Crisnandi (Ketua Dewan Pakar SMSI Pusat), Nuzula Anggerain (Kementerian PPN/Bappenas), Hersubeno Arief (praktisi media baru), Wahyu Dhyatmika (Ketua Umum AMSI), Ilona Juwita (Wakil Ketua Umum SMSI), Aiman Witjaksono (wartawan senior), serta Dr. Ariawan (Koordinator Wartawan Parlemen).

Baca juga:  70 Ribu Warga Cilegon Terancam Kehilangan Akses Kesehatan, CEW: Jangan Biarkan Sistem Membunuh Diam-Diam

Fokus diskusi mengerucut pada tantangan dan peluang pers digital di tengah derasnya arus informasi, termasuk pentingnya adaptasi teknologi tanpa mengorbankan etika jurnalistik. Forum ini menegaskan kembali bahwa di era media baru, pers harus tetap berdiri tegak sebagai pilar keempat demokrasi.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *