CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dalam upaya merealisasikan program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Cilegon mempersiapkan pembentukan pos jaga cepat tanggap kebakaran yang akan difokuskan di kawasan industri dan pemukiman padat.
Kepala Dinas Damkar Kota Cilegon, Achmad Jubaedi, M.Si, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi percepatan penanganan kondisi darurat, sekaligus penguatan sinergi antara pemerintah dan sektor industri.
“Kami ingin menyatukan pola pikir dan mentalitas antara Damkar dan industri, agar bisa bergerak cepat bersama saat terjadi kondisi darurat. Ini bagian dari upaya koordinasi dan pembenahan internal serta eksternal,” ujar Sekretaris Damkar Cilegon, Ahmad Muiz, di Cilegon, Rabu (7/5/2025).
Muiz menambahkan bahwa titik awal pendirian pos jaga akan difokuskan di kawasan industri, mengingat tingginya potensi risiko yang ada di wilayah tersebut. Meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan, pihaknya optimistis dapat menjalin kolaborasi dengan kalangan industri melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Damkar tidak hanya menangani kebakaran, tapi juga segala bentuk kondisi kedaruratan. Kami akan menjalin kerja sama dengan stakeholder, agar saat terjadi insiden, semua pihak tahu perannya dan bisa langsung bergerak,” paparnya.
Terkait infrastruktur, Damkar tidak menuntut kepemilikan lahan sendiri, namun lebih menitikberatkan pada pemanfaatan lahan milik industri yang bisa dioptimalkan untuk mendirikan pos jaga. Pos ini nantinya akan diisi oleh personel Damkar dan akan dilengkapi sistem pemantauan serta operasional yang terintegrasi.
“Kami sudah ajukan dan mendapatkan dukungan dari Kepala Dinas. Fokus kami adalah kolaborasi,” ujar Muiz menegaskan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Damkar, Achmad Jubaedi, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar target jangka pendek, melainkan bagian dari pembangunan sistem penanggulangan darurat yang tangguh dan responsif.
“Inisiatif ini bukan hanya bagian dari program 100 hari kerja, tapi juga untuk membangun sistem penanggulangan yang cepat, tangguh, dan melibatkan semua elemen. Kami ingin memastikan keselamatan masyarakat Cilegon terjamin dengan dukungan dari semua pihak,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Damkar Kota Cilegon berharap pembentukan pos cepat tanggap ini menjadi model percontohan kesiapsiagaan berbasis kemitraan bagi daerah-daerah lain. (ADV)















