Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialTeknologiUMKM

PLN Banten Lahirkan Batik Inklusif: Dari Kilowatt Jadi Karya Hebat, Ibu-Ibu dan Anak Berkebutuhan Khusus Berjaya

282
×

PLN Banten Lahirkan Batik Inklusif: Dari Kilowatt Jadi Karya Hebat, Ibu-Ibu dan Anak Berkebutuhan Khusus Berjaya

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten membuktikan bahwa energi listrik tak hanya sekadar penerang, melainkan juga pemberdaya kehidupan. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN menghadirkan Kawasan Batik Inklusif Rinara di Cilegon yang kini menjadi simbol produktivitas, kemandirian, dan inklusivitas.

Dalam kunjungan monitoring bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), serta PLN Group, terlihat langsung hasil nyata dari program pemberdayaan UMKM berbasis kelompok rentan. Program ini melibatkan ibu rumah tangga dan anak-anak berkebutuhan khusus yang berhasil melahirkan batik khas Cilegon sebagai identitas budaya baru.

General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menegaskan misi besar PLN bukan sekadar menyalakan lampu, melainkan juga menyalakan harapan.

“Semisal pada Batik Rinara Cilegon, listrik tidak sekadar menggerakkan mesin jahit, canting listrik, hingga kompor induksi, tetapi juga mendorong pemberdayaan yang berdampak. Lebih penting lagi, listrik menggerakkan hati dan semangat ibu-ibu serta anak-anak istimewa untuk berkarya. Inilah energi yang sesungguhnya,” ujarnya.

Baca juga:  Wajah Baru Cilegon Mulai Terwujud, Pemkot Sulap Kota Lewat Dana CSR Industri:  Ada Taman Megah di Bonakarta dan Trotoar ala Yogyakarta

Dampak program ini terasa nyata. Jika sebelumnya butuh tiga bulan untuk menghasilkan 100 lembar batik, kini hanya butuh sebulan berkat dukungan peralatan berbasis electrifying lifestyle. Lebih membanggakan lagi, seorang siswa Sekolah Kebutuhan Khusus (SKH) 01 Cilegon bernama Iman sukses meraih medali dalam lomba membatik tingkat provinsi hingga nasional.

“Setiap goresan batik mereka adalah kisah perjuangan, keberanian, dan cinta budaya. Kami di PLN merasa terhormat bisa mendampingi perjalanan ini,” tambah Joharifin.

Apresiasi pun mengalir deras. Koordinator Humas dan Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Pandu Satria Jati, menyebut Batik Rinara sebagai program dengan nilai kemanusiaan tinggi.

“Batik Rinara bukan hanya mendukung UMKM, tetapi juga membuka ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkembang. Inisiatif ini sangat layak jadi inspirasi bagi program TJSL lainnya,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Tenaga Ahli BP Taskin Real Rahadinnal menilai Batik Rinara sejalan dengan strategi nasional percepatan pengentasan kemiskinan.

“Model ini bisa menjadi contoh bagi lembaga lain. BP Taskin akan terus memantau implementasi di daerah sebagai bagian dari laporan kepada Presiden,” tegasnya.

Baca juga:  Dindikbud Cilegon Akui Pelestarian Budaya Belum Maksimal: Bandrong hingga Batik Jadi Prioritas

Keberhasilan Batik Rinara makin lengkap dengan prestasi gemilang: meraih penghargaan GOLD dalam ajang Bina Mitra UMKM 2024. PLN UID Banten memastikan pendampingan berkelanjutan agar Batik Rinara bisa menembus pasar nasional bahkan menjadi ikon inklusivitas Banten.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten