SERANG, RUBRIKBANTEN – Peringatan Hari Ibu di lingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Banten berlangsung penuh makna dan pesan menohok. Kepala Kanwil BPN Banten, Harison Mocodompis, menegaskan bahwa kemajuan organisasi tak bisa dilepaskan dari peran strategis perempuan yang selama ini menjadi motor penggerak di berbagai lini.
Memimpin langsung upacara di Lapangan Upacara Kanwil BPN Provinsi Banten, Harison menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi kepada seluruh perempuan, khususnya para ibu yang berkiprah sebagai kepala kantor, pejabat administrator, pejabat pengawas, hingga staf pelaksana.
Dengan gaya retorika yang lugas dan menggelitik, Harison mematahkan anggapan inferioritas perempuan di dunia kerja yang kerap dianggap maskulin.
“Ibu-ibu jangan merasa inferior berada di dunia laki-laki, karena sesungguhnya universe ini, universe-nya ibu-ibu. Coba lihat, yang bersinar panas itu namanya matahari, bukan pak-tahari. Malam hari berganti bulan, bukan pak-lan. Kita bicara ibukota, bukan bapak kota. Soal hak, jelas hak sepatu ibu-ibu selalu lebih tinggi dari hak sepatu bapak,” ujar Harison disambut senyum dan tepuk tangan peserta upacara.
Pesan tersebut sejalan dengan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang dibacakan dalam upacara, dengan mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini menegaskan bahwa perempuan bukan sekadar penerima manfaat pembangunan, melainkan aktor utama perubahan bangsa.
Perempuan Indonesia, lanjutnya, bekerja dalam berbagai keterbatasan, namun tetap menjadi pilar ekonomi keluarga, penjaga nilai budaya, serta penjaga keberlanjutan kehidupan.
Menutup amanatnya, Harison mengajak seluruh peserta upacara untuk menyanyikan sebait lagu “Kasih Ibu Kepada Beta” sebagai bentuk penghormatan sekaligus refleksi atas peran besar ibu dalam kehidupan dan pembangunan bangsa.
Upacara peringatan Hari Ibu tersebut ditutup dengan sesi foto bersama. Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Kanwil BPN Banten juga memberikan cokelat kepada para petugas upacara yang telah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.















