Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianKota SerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPerbankanSosial

OJK Jadikan Perempuan Garda Terdepan Lawan Kejahatan Finansial: SICANTIKS Dorong Literasi Keuangan Syariah di Banten

206
×

OJK Jadikan Perempuan Garda Terdepan Lawan Kejahatan Finansial: SICANTIKS Dorong Literasi Keuangan Syariah di Banten

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat peran perempuan sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan finansial keluarga dan melindungi masyarakat dari maraknya kejahatan keuangan digital. Melalui program Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS), OJK mengajak para perempuan di Banten untuk cerdas mengatur ekonomi rumah tangga dan lebih waspada terhadap jebakan investasi ilegal serta penipuan finansial.

Kegiatan SICANTIKS yang diikuti ratusan perempuan dari berbagai komunitas dan organisasi digelar di Balai Baladika Kopassus Serang, Selasa (7/10/2025). Hadir langsung Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, yang menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membangun generasi yang melek finansial.

“Peran ibu sangat strategis. Sebanyak 95 persen pelajar mengaku mendapatkan pengetahuan tentang keuangan dari ibu mereka. Karena itu, literasi keuangan untuk ibu-ibu bukan hanya penting, tapi mendesak,” ujar Friderica.

Menurutnya, semakin tinggi tingkat literasi keuangan di masyarakat, maka semakin tinggi pula kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, OJK menempatkan perempuan sebagai pusat dari strategi edukasi keuangan syariah.

Baca juga:  Andra Soni Siap Kawal Hari Masyarakat Adat Sedunia: Ratusan Desa Adat Jadi Teladan Kemandirian Pangan

Namun, tantangan masih besar. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 43,42 persen dan 13,41 persen, jauh tertinggal dari indeks keuangan nasional yang mencapai 66,46 persen dan 80,51 persen.

“Gap ini membuka celah bagi maraknya kejahatan finansial digital. Mulai dari investasi bodong, pinjaman online fiktif, social engineering, hingga penipuan file APK di WhatsApp,” jelas Friderica.

Untuk menjawab tantangan tersebut, OJK meluncurkan berbagai strategi dan program inovatif, termasuk SICANTIKS, Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS), Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS), dan Indonesia Anti-Scam Center (IASC). Hingga September 2025, IASC berhasil menyelamatkan potensi kerugian masyarakat hingga Rp2,25 miliar dari kasus penipuan di sektor keuangan syariah.

Kegiatan SICANTIKS di Banten menjadi bukti nyata kolaborasi OJK dengan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), dan TP PKK Provinsi Banten. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga:  PMI Kota Cilegon Gaet Sekolah-Sekolah Galang Dana Kemanusiaan

“Program SICANTIKS adalah wujud cinta OJK terhadap keuangan syariah dan bentuk nyata kepedulian kami untuk memberdayakan perempuan Indonesia agar menjadi pelindung keluarga dari bahaya keuangan digital,” tegas Friderica.

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, OJK berharap perempuan Indonesia tidak hanya menjadi pengatur ekonomi rumah tangga, tetapi juga motor penggerak kemajuan ekonomi syariah nasional.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *