Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKementerianKota CilegonKota SerangKota TangerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Mumuluk Bareng Pertama, Gubernur Banten Eratkan Ikatan dengan Masyarakat Baduy

245
×

Mumuluk Bareng Pertama, Gubernur Banten Eratkan Ikatan dengan Masyarakat Baduy

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni yang dikenal sebagai Bapak Gede melaksanakan Mumuluk Bareng (sarapan pagi bersama) dengan masyarakat Baduy di Halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, pada Minggu (4/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Seba Baduy Tahun 2025 dan tercatat sebagai yang pertama kali dilakukan dalam sejarah pelaksanaan Seba Baduy.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Andra Soni didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, serta Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman.

Mumuluk Bareng menjadi simbol kedekatan dan penghormatan masyarakat Baduy kepada pemimpin mereka. Dalam kegiatan tersebut, Andra Soni menyantap makanan khas Baduy, yakni laksa yang difermentasi dari tepung beras, serta sayur dari umbut atau batang muda rotan—hidangan yang secara khusus disajikan hanya untuk Bapak Gede.

“Tadi saya Mumuluk Bareng dengan masyarakat Baduy. Saya makan laksa dan sayur umbut yang hanya disajikan untuk Bapak Gede,” ujar Andra Soni.

Baca juga:  Sekolah Rakyat Dibuka, Andra Soni Ungkap Perjalanan Hidup dari Sopir Angkot Jadi Gubernur

Usai sarapan bersama, Gubernur dan Ibu Tinawati melepas rombongan masyarakat Baduy menuju Pendopo Kabupaten Serang untuk melanjutkan prosesi Seba Panungtung. Suasana penuh kehangatan terasa saat satu per satu warga Baduy berpamitan dan berjabat tangan.

Dalam Seba tahun ini, masyarakat Baduy menyampaikan permintaan terkait perbaikan akses jalan. Gubernur Andra Soni menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.

Ia juga mengingatkan bahwa Seba Baduy bukan sekadar tontonan, tetapi harus menjadi tuntunan. “Seba Baduy bukan sebagai tontonan. Seba sebagai tuntunan,” tegasnya. Menurutnya, Seba mengandung nilai-nilai luhur tentang pelestarian alam dan adat istiadat yang perlu dijadikan contoh.

Senada, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, menyebut prosesi Seba berlangsung khidmat dan sarat makna filosofis yang dapat menjadi pedoman bagi masyarakat luas.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *