CILEGON, RUBRIKBANTEN – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon, Sutisna Abas, memberikan peringatan keras terkait fenomena pergeseran perilaku generasi muda selama musim libur sekolah. Ia menyoroti adanya aktivitas wisata yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan norma lokal masyarakat Cilegon.
“Anak-anak generasi muda di Kota Cilegon saat libur sekolah seringkali terpapar budaya yang merusak. Salah satunya ketika berwisata ke pantai, ada yang berpakaian tidak senonoh, bahkan sampai telanjang,” ujar Sutisna dengan nada prihatin, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, meskipun pihaknya tidak melarang kegiatan wisata di wilayah Cilegon, namun perlu adanya pengawasan yang ketat dan pengingat bersama, terutama dari instansi pemerintah yang membidangi kebudayaan dan pariwisata.
“Kita tidak melarang berwisata, tapi kita minta kepada dinas terkait agar wisata tetap dijaga sesuai koridor budaya lokal. Jangan sampai generasi muda kita malah terkontaminasi oleh perilaku menyimpang. Misalnya pacaran berpelukan di pantai, atau bahkan sampai melewati batas,” tegasnya.
Sutisna berharap pengawasan terhadap objek-objek wisata, khususnya yang menjadi tujuan favorit anak muda saat liburan, ditingkatkan. Ia juga mengajak para orang tua dan tokoh masyarakat untuk turut serta mengedukasi generasi muda agar tidak terjerumus dalam perilaku yang merusak moral.
“Liburan boleh, tapi jangan sampai kebablasan. Budaya kita harus tetap dijaga,” pungkasnya.















