CILEGON, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersiap melakukan revitalisasi Tugu Geger Cilegon agar tampil lebih representatif, bukan hanya sebagai ikon kota, tetapi juga sebagai ruang publik yang hidup dan penuh makna sejarah.
Rencana besar ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Cilegon, Robinsar, melalui unggahan video di akun Instagram resminya, Kamis (28/8/2025).
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC), Ayatullah Khumaeni, yang menilai revitalisasi monumen bukan sekadar mempercantik tampilan fisik, melainkan upaya menghidupkan kembali memori kolektif masyarakat tentang Peristiwa Heroik Geger Cilegon 1888.
“Revitalisasi ini adalah bentuk penghormatan atas perjuangan para ulama dan rakyat Banten melawan kolonialisme. Monumen ini harus menjadi pengingat bahwa keberanian dan persatuan adalah pondasi kemerdekaan kita,” tegas Ayatullah.
Dari Monumen Bisu Menjadi Pusat Edukasi Sejarah
Ayatullah menekankan bahwa Monumen Geger Cilegon harus berfungsi maksimal sebagai ruang edukasi sejarah terbuka. Generasi muda, menurutnya, harus bisa belajar langsung nilai perjuangan leluhur melalui kegiatan napak tilas, diskusi sejarah, hingga festival budaya.
“Kami ingin monumen ini menjadi laboratorium sejarah terbuka. Dengan begitu, monumen bukan sekadar tempat singgah, tapi ruang hidup yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, ia mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemkot, komunitas budaya, sejarawan, hingga masyarakat agar revitalisasi ini berkelanjutan. Integrasi dengan jalur wisata budaya juga dianggap penting untuk menjadikan monumen sebagai destinasi unggulan Kota Cilegon.
Sentuhan Teknologi: QR Code Interaktif
Sementara itu, Ketua Bidang Publikasi dan Promosi DKKC, Rizal Arif Baihaqi, menekankan pentingnya inovasi dalam revitalisasi. Menurutnya, monumen tidak boleh hanya menjadi tempat berfoto atau olahraga, tetapi harus mampu membangkitkan kesadaran sejarah.
“Kita perlu memperkaya narasi sejarahnya. Saya usulkan pemasangan QR Code interaktif di sekitar monumen, agar pengunjung bisa langsung membaca kisah tokoh perlawanan, latar sejarah, hingga nilai perjuangan Geger Cilegon 1888,” jelas Rizal.
Dengan langkah tersebut, Monumen Geger Cilegon diproyeksikan bertransformasi menjadi simbol sejarah yang indah, edukatif, dan relevan bagi generasi masa depan.















