CILEGON, RUBRIKBANTEN – Saat sebagian besar lahan tidur di perkotaan dibiarkan terbengkalai, gebrakan luar biasa justru datang dari Lingkungan Kerotek, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Cilegon, yang biasanya akrab dengan dunia jurnalistik digital, kini menjelma jadi penggerak ketahanan pangan berbasis komunitas.
Bersama para petani muda, SMSI menyulap lahan kosong menjadi kebun cabai produktif. Tidak hanya menyuarakan isu lewat berita, mereka langsung turun tangan mendampingi warga menanam, merawat, hingga memanen cabai.
“Alhamdulillah, hasil panen kali ini cukup menggembirakan. Ini jadi bukti bahwa petani muda juga bisa berperan besar dalam membangun ketahanan pangan,” ujar Zainul Alim, petani muda yang menjadi motor penggerak program ini, Selasa, (29/7/2025).
Zainul tak sendiri. Sejak awal penanaman, ia melibatkan warga dan relawan lokal. Program ini tidak hanya menghasilkan komoditas pangan, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi warga, terutama generasi muda, dalam mengelola pertanian perkotaan atau urban farming.
Ketua SMSI Kota Cilegon, Hasidi, menyatakan bahwa keterlibatan SMSI merupakan bentuk nyata ekspansi peran media.
“Media tidak boleh sekadar jadi komentator. Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Ketahanan pangan bukan hanya tugas petani atau pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Namun, di tengah panen yang menggembirakan, program ini masih berjalan secara swadaya. Petani dan relawan berharap Pemerintah Kota Cilegon, terutama Dinas Pertanian, tidak hanya menyaksikan dari jauh. Mereka butuh dukungan riil—baik berupa alat pertanian, bibit, pelatihan, hingga bantuan teknis yang berkelanjutan.
Hingga kini, belum ada dukungan konkret dari Pemkot Cilegon, meskipun potensi program ini sangat besar untuk dijadikan role model urban farming di tengah kawasan industri.
Gerakan lokal ini telah membuktikan bahwa solusi ketahanan pangan tidak harus dimulai dari atas. Dengan keberanian, kolaborasi, dan semangat gotong royong, warga Lingkungan Kerotek berhasil menjawab tantangan global dari tingkat kampung.















