CILEGON, RUBRIKBANTEN – Direktur Bisnis BPRS-CM, Yoyo Hartoyo, mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan meraih laba sebesar Rp200 juta pada tahun 2025, meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Target itu, menurut Yoyo, merupakan bagian dari rencana kerja dan anggaran (RKA) yang telah disusun manajemen untuk mendorong kinerja bisnis bank ke arah positif.
“Kalau RKA sendiri, bisnis bank ini kita menargetkan tahun 2025 ini untung sebesar Rp200 juta. Dengan berbagai permasalahannya, namun kami tetap optimis,” ujar Yoyo saat ditemui diruanganya, Selasa (18/3/2025)
Namun, Yoyo menjelaskan bahwa meskipun bank daerah ini berupaya mencetak laba, memberikan dividen kepada Pemerintah Kota (Pemkot) belum menjadi prioritas yang mudah diwujudkan. Hal ini lantaran BPRS-CM masih harus menutup akumulasi kerugian besar dari tahun-tahun sebelumnya.
“Cuman untuk kemudian memberikan dividen ke Pemkot, itu yang agak berat. Karena undang-undang PT menyatakan dividen itu boleh diberikan apabila secara akumulasi kita sudah membukukan keuntungan,” jelasnya.
Ia merinci bahwa dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, BPRS-CM mencatat kerugian yang signifikan, dengan dua tahun terakhir membukukan minus sebesar Rp24 miliar. Kerugian tersebut, lanjut Yoyo, harus dilunasi terlebih dahulu sebelum berbicara tentang pembagian keuntungan ke pemegang saham, dalam hal ini Pemkot.
“Belum-belum (ada dividen). Karena itu kan bukan dibayarkan ya. Apabila pengelola laba berjalan, maka kemudian mengurangi kerugian tahun lalu,” tegasnya.
Meski demikian, BPRS-CM tetap menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kinerja dan kembali menjadi lembaga keuangan syariah yang sehat dan berkontribusi positif bagi daerah.















