CILEGON, RUBRIKBANTEN – Sepekan berlalu sejak kasus meninggalnya seorang anak berusia 9 tahun di Perumahan BBS 3, Kelurahan Cibeber, Kota Cilegon, hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar. Kepolisian menyatakan penyelidikan terus berjalan dan jumlah saksi yang diperiksa terus bertambah.
Hingga Selasa (23/12/2025), Polres Cilegon telah memeriksa 15 orang saksi, meningkat dari sebelumnya delapan saksi. Para saksi berasal dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga, teman dekat korban, hingga karyawan di lingkungan rumah korban.
Korban diketahui merupakan anak dari Haji Maman, seorang pengusaha di kawasan Ciwandan yang juga dikenal sebagai dewan pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan menegaskan bahwa pihak kepolisian masih fokus pada pemeriksaan saksi dan pendalaman fakta-fakta di lapangan.
“Jumlah saksi yang diperiksa bertambah menjadi 15 orang. Sebelumnya delapan saksi. Semua masih kami dalami,” ujar AKP Sigit.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak termakan isu atau hoaks yang beredar, karena hingga saat ini belum ada penetapan tersangka. Proses masih berjalan,” tegasnya.
Dalam upaya mengungkap penyebab pasti kematian korban, polisi turut melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk analisis sampel darah yang ditemukan di rumah korban.
Saat ditanya terkait dugaan pelaku, termasuk kemungkinan keterlibatan orang terdekat, AKP Sigit menyatakan bahwa seluruh kemungkinan masih dalam tahap pendalaman.
“Semuanya masih kami dalami. Mohon doanya agar kasus ini bisa kami ungkap secara transparan dan profesional,” pungkasnya.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, mengingat usia korban yang masih sangat belia serta latar belakang keluarga yang dikenal luas di Kota Cilegon. Polisi memastikan akan bekerja maksimal untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis tersebut.















