CILEGON, RUBRIKBANTEN – Program Jumat Jajan yang digagas Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon kian menggeliat. Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, geliat perekonomian para pelaku UMKM meningkat tajam. Bahkan, jumlah peserta yang sebelumnya hanya 25 UMKM kini melonjak sepuluh kali lipat menjadi 230 pelaku usaha.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon, Heryati, S.Si, MM yang biasa di panggil Heti mengungkapkan dari kegiatan Jumat Jajan yang dilaksanakan pada jam 06.00 – 12.00 dalam kurun waktu 6 bulan terakhir di tahun 2025 total omset yang tercatat 210 juta.
“Jumlah UMkM yang mendaftar di Jumat Jajan terus mengalami peningkatan. Semula jumat jajan hanya terdaftar 25 UMKM sekarang sudah mencapai kurang lebih 250 UMKM dan ini semakin lama giliran berjualan di setiap jumat jajan. Pendaftaran Peserta Jumat Jajan Melalui link QR-CODE SAFARI UMKM yang ada di Instagram Diskop & UKM,” ujar Heti di sela-sela kegiatan.
Meski begitu, keterbatasan tempat membuat jumlah UMKM yang dapat tampil di setiap sesi jumat jajan dibatasi hanya 12 Pelaku usaha binaan dinas Koperasi & ukm dan 3 mitra binaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Hal ini dikarenakan lokasi yang tersedia terbatas di selasar Mall Pelayanan Publik (MPP). Namun Dinas Koperasi & UKM berencana akan memperluas pusat jajanan area Alun-alun Kota Cilegon, yang tengah di siapkan design untuk boothnya oleh Dinas Perkim.
Heti juga mengatakan, UMKM yang dapat giliran berjualan di jumat jajan wajib memberikan laporan modal awal dan omset hasil penjualannya pada hari itu juga selesai berjualan. Hal ini untuk bisa kita jadikan bahan evaluasi bagi Dinas koperasi & UKM.
“Kami ingin semua UMKM disiplin. Setelah jualan, mereka wajib lapor data omzet. Kalau tidak ada datanya, ya tidak bisa kami kasih space lagi,” tegasnya.
Kegiatan Jumat Jajan pertama kali digelar pada bulan September 2024 dan kini menjadi magnet baru penggerak ekonomi pelaku UMKM, khususnya yang berada di lingkup Pemkot dan sekitarnya. Produk kuliner yang dijual pun selalu habis terjual, hanya tersisa sedikit di akhir sesi.
Program ini juga sekaligus menjadi solusi praktis bagi pegawai Pemkot Cilegon dan warga sekitar untuk mendapatkan jajanan berkualitas dari pelaku UMKM lokal. Antusiasme tinggi dari masyarakat membuat Dinas Koperasi terus mengevaluasi agar dapat menampung lebih banyak pelaku usaha ke depannya.















