Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialWisata

Jejak Kesultanan Bangkit di Terate Udik: DKKC Gelar Panjamasan Pusaka dan Pembersihan Naskah Kuno

407
×

Jejak Kesultanan Bangkit di Terate Udik: DKKC Gelar Panjamasan Pusaka dan Pembersihan Naskah Kuno

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Suasana sakral menyelimuti lingkungan Terate Udik, Senin (25/8/2025), saat Tim Kebendaan Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) bersama para kasepuhan setempat menggelar ritual panjamasan pusaka dan pembersihan naskah kuno. Agenda perdana ini menjadi tonggak penting dalam upaya merawat warisan budaya dan menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal.

Rangkaian acara dimulai dengan ziarah ke Makam Ki Lurah Ro’uf Jayalaksana, doa bersama, hingga prosesi panjamasan pusaka yang dilanjutkan dengan pembersihan naskah-naskah klasik milik masyarakat. Beragam peninggalan leluhur, seperti keris, tombak, kitab kuno, hingga keramik berusia ratusan tahun ditata dan dibersihkan sesuai tata cara tradisi. Hasil pendataan sementara menunjukkan, sebagian pusaka diyakini berasal dari era Kasultanan Banten.

Ketua Tim Kebendaan DKKC, Saiful Iskandar, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar ritual seremonial.
“Panjamasan pusaka dan pembersihan naskah kuno adalah simbol penghormatan kepada leluhur sekaligus menjaga kelestarian sejarah. Naskah dan pusaka ini saksi perjalanan kebudayaan kita,” ujarnya.

Antusiasme warga Terate Udik terlihat jelas. Mereka ikut bergotong royong, bahkan melibatkan generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budaya. Tokoh masyarakat, Haerulloh, mengingatkan pentingnya pewarisan tradisi.
“Anak-anak kita harus mengenal pusaka dan naskah kuno agar memahami sejarah leluhurnya,” katanya.

Baca juga:  Parkiran Pasar Kranggot Semrawut!  Warga Desak Wali Kota Cilegon Panggil Seluruh OPD: Tuntaskan Saling Lempar Tanggung Jawab

Haerulloh juga membeberkan bahwa di komplek makam terdapat peninggalan unik, mulai dari Makam Ki Lurah Ro’uf Jayalaksana dan istrinya, Nyai Nyi Mas Bernok (Ibunda Tubagus Buang), hingga gerobak lengek—tempat penyimpanan pusaka, kitab kuno, keramik, dan bambu unik berbentuk angka delapan.

DKKC sendiri berkomitmen menjadikan kegiatan kebendaan ini sebagai agenda berkelanjutan, tidak hanya sebatas pelestarian fisik benda budaya, tetapi juga membuka ruang penelitian akademis atas naskah dan pusaka bernilai historis tinggi.

Dengan panjamasan pusaka dan pembersihan naskah kuno ini, DKKC berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga warisan budaya semakin meningkat, sekaligus mempererat ikatan sosial yang berakar pada tradisi.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *