CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ibu Wali Kota Cilegon yang juga Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Cilegon, Alfi Rizki Agnia Robinsar, mengajak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal. Ajakan itu disampaikannya saat membuka Festival Budaya 2025 di Gedung Balai Budaya Kota Cilegon, Selasa (11/11/2025).
“Terima kasih kepada Ibu Kadis, Ibu Kabid, dan seluruh jajaran OPD yang telah memberikan wadah pendidikan serta pelatihan bagi anak-anak kita. Mereka adalah penerus bangsa dengan masa depan yang cerah, maka sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mendukung kegiatan positif seperti ini,” ujar Alfi penuh semangat.
Menurutnya, kesenian memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepekaan manusia. “Lewat seni, manusia bisa mengekspresikan rasa, menciptakan keindahan, dan menemukan nilai-nilai kehidupan. Seni pertunjukan adalah bentuk kebudayaan yang mampu menghadirkan pengalaman mendalam melalui perpaduan unsur tari, musik, dan drama,” tuturnya.
Alfi juga memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon yang terus konsisten mengembangkan potensi seni generasi muda. “Saya berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini. Teruslah mewadahi minat dan bakat anak-anak Kota Cilegon agar seni dan budaya kita semakin hidup. Kalau saya punya sepuluh jempol, semuanya saya berikan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon. Luar biasa!” katanya disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila, menjelaskan bahwa pihaknya melalui bidang kebudayaan telah menyelenggarakan berbagai pelatihan seni untuk anak-anak dari seluruh wilayah Kota Cilegon.
“Kegiatan ini kami adakan secara gratis di Balai Budaya. Para pelatih kami berikan honor setiap bulan agar anak-anak bisa berlatih tanpa beban biaya,” jelas Heni.
Ia menambahkan, pelatihan yang berlangsung sejak Februari mencakup seni tari tradisi, vokal, pencak silat, teater rakyat (ubrug), dan perfilman. “Alhamdulillah antusiasme peserta cukup tinggi, terutama pada cabang pencak silat. Awalnya hampir 300 anak yang ikut, dan hingga akhir tahun ini tersisa sekitar 120 anak yang masih aktif berlatih. Para pelatih berasal dari berbagai perguruan silat seperti Bandrong, Terumbu, dan TTKKDH,” ungkapnya.
Heni juga menyoroti keberhasilan pelatihan teater dan film yang telah meluncurkan satu karya film hasil pembinaan selama delapan bulan. “Melalui seni, manusia dapat berbicara tanpa kata, menyampaikan pesan tanpa suara, dan menggugah perasaan tanpa batas,” ujarnya penuh makna.
Menutup sambutannya, Heni berharap program pelatihan seni ini dapat terus berlanjut dan menjadi wadah bagi lahirnya generasi muda yang mencintai budaya daerahnya. “Mudah-mudahan anak-anak kita semakin semangat mengembangkan minat dan bakatnya, serta menjadi pewaris kebudayaan Cilegon di masa depan,” tutupnya.















