CILEGON, RUBRIKBANTEN – Revolusi pertanian sedang bergulir di Kota Cilegon! Yayasan Bhakti Bela Negara (YBBN) Banten resmi menggelar penanaman padi demplot dengan benih unggulan PS08 di lahan sekitar Gedung Bulus, Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, pada Kamis (31/7).
Wali Kota Cilegon, Robinsar, yang hadir langsung dalam kegiatan ini mengapresiasi langkah progresif dari YBBN. Ia menyebut program ini sebagai bentuk terobosan luar biasa dalam sektor pertanian kota industri seperti Cilegon.
“Hari ini kita tanam padi PS08, yang berarti Petani Sejahtera 08. Produksi padinya bisa dua kali lipat dari biasa, dan penanganannya jauh lebih mudah. Ini sudah ditanam di dua titik di Cilegon, dan berhasil,” ujar Robinsar.
Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Cilegon akan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mendukung distribusi benih unggul tersebut. Meskipun bukan daerah agraris, Robinsar optimistis Cilegon bisa mengoptimalkan lahan yang tersedia.
Sementara itu, Ketua YBBN Banten, Abah Sahruji, menjelaskan bahwa metode yang digunakan merupakan pendekatan pertanian revolusioner bernama Rufil (Revolusi Pertanian), yang memadukan bibit unggul, pupuk organik, dan teknik tanam modern.
“Metode ini bisa meningkatkan hasil panen dari 4 ton menjadi 8 bahkan 12 ton per hektar. Kami menggunakan bibit unggul dan pupuk organik. Bahkan lahan yang tadinya dianggap ‘sakit’ dengan pH 3-4 bisa sehat kembali dalam seminggu,” papar Sahruji penuh semangat dalam sambutanya.
Fenomena menarik pun terjadi. Setelah pengolahan lahan dengan metode Rufil, tiba-tiba ratusan burung datang berbondong-bondong ke sawah tersebut. Para petani lokal sampai terheran-heran melihat munculnya cacing tanah yang disebut sebagai indikator tanah sehat.
“Cacing muncul, burung berdatangan. Kata penyuluh itu tandanya tanah sehat. Bahkan ada petani bingung dan langsung kirim video karena takjub,” tambah Abah Sahruji yang menyebut ini sebagai bukti keberhasilan metode mereka.
Dua hektare lahan saat ini sedang dijadikan lokasi percontohan atau demplot. Bahkan, dalam 25 hari, tinggi padi yang baru ditanam hampir menyamai padi yang sudah ditanam sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat.
Sahruji pun menegaskan bahwa ini bukan sekadar proyek, melainkan misi bela negara melalui ketahanan pangan. Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah agar program ini bisa menyentuh lebih banyak petani, meski mereka hanya bertani sambilan.
“Saya ini sudah waktunya duduk di rumah, tapi saya turun gunung demi petani. Ini panggilan hati, bela negara bukan cuma soal senjata, tapi juga soal pangan,” pungkasnya.
Dengan adanya sinergi antara YBBN, Pemkot Cilegon, dan para penyuluh pertanian, Kota Baja kini bersiap mencetak sejarah baru sebagai pionir pertanian kota berbasis inovasi teknologi hijau.















