JAKARTA, RUBRIKBANTEN — PT PLN (Persero) kembali membuat gebrakan besar dalam transisi energi nasional. Kali ini, PLN menandatangani kerja sama strategis dengan Kementerian Perhubungan, PT HDF Energy Indonesia, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk melakukan studi bersama pemanfaatan hidrogen hijau di sektor transportasi laut.
Penandatanganan ini berlangsung dalam gelaran forum internasional Global Hydrogen Ecosystem Summit yang digelar di Jakarta, Selasa (15/4), dan menandai langkah konkret menuju dekarbonisasi sektor maritim.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Hendri Ginting, menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi lintas sektor ini. Menurutnya, langkah ini tidak hanya sejalan dengan misi Kemenhub untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap target Nationally Determined Contributions (NDC).
“Kemenhub sebagai penggagas studi konversi kapal ke sistem hibrida hidrogen dan baterai, mendukung penuh kolaborasi ini. Ini adalah kunci penting untuk mendongkrak pencapaian NDC kita,” tegas Hendri.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
“Ini adalah langkah strategis yang memperkuat ketahanan energi nasional berbasis sumber daya domestik. Kami ingin sektor transportasi laut turut berperan dalam dekarbonisasi melalui pemanfaatan energi bersih,” ujar Darmawan.
Studi bersama ini akan difokuskan di kawasan Indonesia Timur—wilayah dengan potensi energi terbarukan tinggi serta merupakan jalur pelayaran utama ASDP.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menambahkan bahwa kolaborasi ini juga merupakan kelanjutan dari keberhasilan PLN membangun ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Kini PLN mendorong ekosistem kendaraan berbasis hidrogen sebagai solusi alternatif dekarbonisasi, selain kendaraan listrik berbasis baterai,” jelas Hartanto.
Sebagai pionir pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia, PLN telah memproduksi 203 ton hidrogen hijau melalui 22 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di berbagai wilayah tanah air.
Komitmen serupa juga ditegaskan oleh Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik sekaligus Direktur Utama PT HDF Energy Indonesia, Mathieu Geze. Ia menegaskan bahwa teknologi fuel cell berbasis hidrogen hijau menjadi masa depan transportasi laut Indonesia.
“Kami ingin menjadikan Indonesia pelopor inovasi hidrogen hijau di Asia Pasifik. Teknologi kami siap mendukung penuh perjalanan menuju Net Zero Emission,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi ini, Indonesia resmi memasuki babak baru dalam inovasi energi maritim, menempatkan diri sebagai pemain penting di pentas global dalam adopsi teknologi hidrogen hijau. (*)















