Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKota CilegonNasionalOpiniOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

G30S/PKI dan Kesaktian Pancasila: Jangan Biarkan Bangsa Ini Kehilangan Ingatan

129
×

G30S/PKI dan Kesaktian Pancasila: Jangan Biarkan Bangsa Ini Kehilangan Ingatan

Sebarkan artikel ini

Oleh: Husen Saidan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya. Ungkapan itu menjadi sangat relevan ketika kita berbicara tentang tragedi G30S/PKI, sebuah peristiwa kelam yang mengguncang Indonesia pada 1965. Kudeta bersenjata, penculikan, dan pembunuhan para jenderal terbaik bangsa menjadi bukti nyata betapa ideologi komunis telah mencoba merobek-robek keutuhan Republik ini.

Ironisnya, PKI kala itu memanfaatkan celah politik dengan dalih Nasakom dan ide “Angkatan Kelima”. Namun ambisi kekuasaan yang dibungkus slogan perjuangan rakyat justru berujung pada darah dan air mata. Para pahlawan bangsa, dari Letjen Ahmad Yani hingga Brigjen DI Panjaitan, menjadi korban kebiadaban yang tak layak dilupakan. Bahkan rakyat sipil, seperti Ade Irma Suryani, turut menjadi saksi bisu keganasan ideologi yang tidak berperikemanusiaan.

Di balik luka sejarah itu, bangsa ini justru menemukan kembali kesaktian Pancasila. Ketika negara berada di tepi jurang, Pancasila tampil sebagai benteng pemersatu. TNI bersama rakyat berhasil mematahkan upaya kudeta dan menyelamatkan NKRI dari bahaya laten komunis. Peristiwa ini sekaligus menegaskan: tanpa Pancasila, Indonesia mungkin sudah lama terpecah-belah.

Baca juga:  Bhayangkari Cabang Serang Tebar Berkah Ramadhan, Ojek Pangkalan Sumringah Dapat Takjil Gratis

Namun yang perlu kita renungkan adalah: apakah generasi hari ini masih memiliki kesadaran sejarah yang sama? Apakah tragedi G30S/PKI hanya tinggal cerita buku pelajaran, atau benar-benar menjadi peringatan kolektif bahwa ideologi anti-Pancasila tidak boleh hidup di negeri ini?

Di tengah derasnya arus globalisasi dan distraksi digital, bahaya terbesar bukan hanya munculnya kembali ideologi komunisme, tetapi lunturya ingatan bangsa terhadap sejarahnya sendiri. Jika generasi muda tidak lagi peduli, maka jalan menuju pengkhianatan berikutnya bisa saja terbuka lebar.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober bukanlah seremoni rutin semata. Ia adalah momentum refleksi, pengingat abadi bahwa kedaulatan bangsa hanya dapat dijaga dengan teguh berpegang pada Pancasila. Sebab tanpa Pancasila, kita bukan lagi Indonesia.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa melindungi negeri ini, menguatkan iman rakyatnya, dan meneguhkan langkah kita dalam menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman, baik dari dalam maupun luar.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *