CILEGON, RUBRIKBANTEN – Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Kota Cilegon sebagai kota inklusif yang ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Pementasan Inklusif “Ekspresi Tubuh Tumbuh” yang digelar oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII, bekerja sama dengan Sekolah Khusus Harapan (SKH) YPPLB Al-Kautsar dan Padepokan Duta Seni KS, di Rumah Dinas Wali Kota Cilegon, Kamis (30/10/2025).
Dalam sambutannya, Fajar mengakui bahwa Cilegon masih memiliki tantangan besar dalam hal fasilitas dan infrastruktur yang ramah disabilitas.
“Cilegon masih memiliki beberapa kekurangan, terutama dalam hal infrastruktur yang belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Namun di balik kekurangan itu, Cilegon memiliki banyak kelebihan — mereka yang berprestasi, penuh semangat, dan tak pernah menyerah,” ujar Fajar.
Ia menegaskan bahwa semangat inklusif bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga soal kebersamaan dan keharmonisan sosial.
“Mari kita wujudkan nilai ‘Akur Sedulur’ dalam setiap aspek kehidupan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat kerja. Kebersamaan dan keharmonisan adalah fondasi kota yang bahagia,” tambahnya.
Sementara itu, Perwakilan BPK Wilayah VIII Kementerian Kebudayaan, Fajar Satya Burnama, menegaskan komitmennya dalam mendukung kemajuan seni dan budaya inklusif.
“Melalui tema ‘Ekspresi Tubuh Tumbuh’, kami ingin anak-anak berkebutuhan khusus tumbuh menjadi pribadi yang kreatif dan percaya diri. Kami juga berharap lebih banyak seniman dan komunitas di Cilegon yang ikut berkolaborasi memajukan kebudayaan daerah,” jelasnya.
Fajar Satya juga mengapresiasi langkah Padepokan Duta Seni KS yang telah melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam karya seni.
“Saya sangat mengapresiasi Mas Adi dan timnya karena telah memberi ruang ekspresi bagi anak-anak istimewa. Ini bukti bahwa seni adalah ruang universal yang menyatukan semua orang,” ujarnya.
Perwakilan SKH Al-Kautsar, Elisa Aini Hidayati, berharap kolaborasi ini menjadi awal gerakan besar menuju kesetaraan di dunia pendidikan dan seni.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini, tetapi menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mendukung anak-anak istimewa dengan segala keunikannya,” katanya.
Sementara itu, Koreografer Padepokan Duta Seni KS, Adi, mengungkapkan bahwa pementasan ini merupakan hasil proses kreatif selama dua bulan bersama siswa siswi istimewa.
“Kegiatan ini lahir dari semangat untuk menghadirkan ruang seni yang inklusif ruang bagi setiap anak tanpa memandang keterbatasan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan ini,” tuturnya penuh haru.
Pementasan “Ekspresi Tubuh Tumbuh” menjadi simbol nyata bahwa Cilegon tengah bergerak menuju kota yang lebih inklusif, manusiawi, dan berbudaya, di mana setiap warganya mendapat ruang yang sama untuk berkreasi dan berprestasi.
