Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiHukum dan KriminalKabupaten SerangPemerintahPendidikanSosialTeknologi

Dugaan Korupsi Website Desa: DPMD Kabupaten Serang Cuci Tangan, Mahasiswa Ancam Aksi Besar

398
×

Dugaan Korupsi Website Desa: DPMD Kabupaten Serang Cuci Tangan, Mahasiswa Ancam Aksi Besar

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Gerakan Mahasiswa Peduli Sosial (Germas) Serang Raya menggelar aksi di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Selasa (25/2/2025). Mereka menyoroti dugaan korupsi dan monopoli dalam pengadaan website desa yang diduga melibatkan pihak tertentu.

Aksi tersebut berujung pada audiensi dengan Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Serang, Haryadi. Namun, hasil audiensi dianggap mengecewakan oleh mahasiswa.

DPMD Diduga Lepas Tanggung Jawab

Koordinator Lapangan Germas, Geri, menegaskan bahwa pihaknya membawa temuan dugaan korupsi kepada mantan Kepala Dinas DPMD Kabupaten Serang. Dalam audiensi, mantan kadis mengakui adanya surat penawaran dari PT Wahana Multimedia ke setiap desa. Namun, ia mengklaim hanya bertindak sebagai perantara tanpa intervensi lebih jauh.

“Kami melihat ada indikasi upaya untuk lepas tangan. DPMD seharusnya mengawasi program ini, bukan malah menghindar dari tanggung jawab,” tegas Geri.

Menurutnya, pernyataan mantan kepala dinas yang seolah-olah tidak tahu menahu hanya menunjukkan lemahnya pengawasan dan membuka celah praktik korupsi.

Ancaman Aksi Jilid Dua

Germas menyatakan bahwa audiensi tersebut tidak menghasilkan solusi konkret. Mereka menilai DPMD hanya memberikan pernyataan normatif tanpa ada tindakan nyata untuk menyelesaikan dugaan korupsi ini.

Baca juga:  Bayangan di Kertanegara: Jokowi Pergi dari Istana, Tapi Tak Pernah Benar-Benar Lengser

“Seakan-akan, karena kepala dinas sudah berganti, maka masalah ini dianggap selesai begitu saja. Kami tidak bisa menerima hal ini,” ujar Geri.

Atas dasar itu, Germas memastikan akan menggelar aksi jilid dua dengan skala lebih besar jika tidak ada kejelasan dalam waktu dekat.

“Kami pastikan akan turun ke jalan lagi dengan jumlah massa yang lebih besar,” tandasnya.

Polisi Tolak Surat Pemberitahuan Aksi

Menariknya, aksi yang semula direncanakan sebagai demonstrasi berubah menjadi audiensi karena Polres Serang menolak surat pemberitahuan aksi yang diajukan mahasiswa.

“Kami sudah melayangkan surat pemberitahuan, tetapi ditolak dengan alasan ada kegiatan lain, sehingga mereka tidak bisa mengamankan aksi kami,” ungkap Geri. (Red)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten