BANDUNG, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah mendorong terwujudnya kerja sama strategis antara Bank Banten dengan Bank Jabar Banten (BJB) guna memperkuat sinergi antarbank daerah. Hal ini diungkapkan dalam Konferensi Pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) Tahun Buku 2024, yang digelar di Menara Bank BJB, Jalan Naripan No. 12–14, Bandung, Rabu (16/4).
“Kami di Provinsi Banten memiliki Bank Banten. Mudah-mudahan bisa terjalin kerja sama antara BJB dan Bank Banten,” ujar Dimyati.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten saat ini memegang saham sekitar 5 persen di Bank BJB. Dalam arahannya, ia berharap Bank BJB mencatatkan kinerja keuangan yang lebih positif di tahun mendatang. “Pada RUPS berikutnya, BJB harus mencetak keuntungan yang lebih besar. Sebelumnya sempat mengalami penurunan,” katanya.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham menyepakati perubahan jajaran direksi dan komisaris. Yusuf Saadudin resmi ditetapkan sebagai Direktur Utama definitif menggantikan posisi Plt sebelumnya. Sementara itu, Wowiek Prasantyo ditunjuk sebagai Komisaris Utama, disusul Sekda Jabar Herman Suryatman dan Helmy Yahya sebagai komisaris, dengan posisi terakhir sebagai komisaris independen.
RUPST juga menyepakati efisiensi struktur organisasi dengan mengurangi jumlah direksi dan komisaris. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, selaku pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebesar 36 persen, menekankan pentingnya profesionalisme dalam komposisi manajemen baru.
“Komposisi ini murni berdasarkan aspek profesional, tidak ada unsur politik sama sekali,” tegas Dedi.
Sebagai catatan, sepanjang tahun buku 2024, Bank BJB membukukan laba konsolidasi sebesar Rp1,36 triliun yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. (*)















